Pages

Dasa Dharma Pramuka

Kedai

www.raff29.wordpress.com. Diberdayakan oleh Blogger.

Sabtu, 18 April 2009

Survival

Berjalan Digunung tentunya tidak sama seperti berjalan di trotoar atau dilantai sebuah gedung. Di Gunung anda harus berjalan dengan beban ( Ransel ) dipunggung, melintasi lembah, memanjat tebing, menuruni ceruk-ceruk yang dlam atau meniti punggung bukit yang tipis. Seperti pejalan kaki lainnya anda harus berjalan dalam irama yang tetap. Dengan kata lain tidak kaku seperti robot, tapi tak ubahnya seperti penari sebab berjalan di gunung pun punya seni tersendiri. Ada beberapa patokan yang harus diperhatikan dalam berjalan di Gunung, yaitu :

  1. Berjalanlah dengan langkah-lankah kecil. Jangan memaksakan langkah terlalu lebar. Dengan langkah-langkah kecil gerakan nafas anda akan lebih teratur, dan ini adalah cara yang baik untuk menghemat tenaga.
  2. Dalam setiap satu jam perjalanan beristirahatllah kurang lebih sepuluh menit.
  3. Pada saat istirahat, duduklah dengan merentangkan lurus kaki kita kearah depan dan sedikit di atas badan, untuk memngembalikan darah agar mengalir normal ( Ketika berjalan seluruh darah telah turun dan terpusat di kaki )
  4. Teguklah sedikit minuman dan makanlah beberapa makanan kecil
  5. Usahakan tidak beristirahat ditempat yang berangin, karena udara dingin dapat mebngerutkan otot yang sedang beristirahat
  6. Banyak orang awam mengira bgahwa menbeguk alkohol merupakan cara terbaik untuk menghangatkan tubuh. Dugaan ini slaah sama sekali. Sebab alkohol akan menyebabkan pembuluh darah kulit mengembang, sehingga udara dingin akan mendapat peluang untuk masuk kedalam tubuh. Lagi pula alkohol dapat mengakibatkan mabuk dan hilang kesadaran.
  7. Jangan terlalu lama berisitahat, sebab otot-otot yang sudah panas dan kencang nanti akan mengendur dan akan membuthkan pemanasan kembali. Jika anda merasakan bahwa anda memerlukan istirahat lebih lama daripada biasanya, itu merupakan bukti bahwa anda berjalan terlalu cepat.
  8. Pilih lokasi istirahat yang baik. Secara Psikologis lebih menguntungkan kalau anda memilih dibagian yang tinggi dan terbuka. Dari tempat ini kan tampak pemandangan yang indah. Nikmatilah pemandangan tersebut untuk mengurangi perasaan lelah setrlah lama berjalan
  9. Ada Baiknya makan sedikit garam untuk menghindari kram. Karena banyak keringat yang keluar dari tubuh memungkinkan hilangnya garam dalam tubuh.
  10. Ketika anda berjalan, perhatikan betul medan yang sedang dihadapi.
  11. Jangan memotong lintasan yang sudah ada. Jalan di memang berkelok-kelok, tetapi biasanya lintasan itu mengikuti kontur alam, sehingga menjadi tidak terlalu curam / terjal.
  12. Ikuti Lintasan-lintasan yang sudah ada dengan seksama. Hafalkan ciri-ciri khas pada setiap lintasan. Ini akan berguna bila anda kehilangan arah dalam perjalanan
  13. Berjalanlah zig-zag dengan langklah kecil-kecil pada medan yang curam sekali, ini akan membantu dalam mengatur nafas dan irama langkah kaki.
  14. Medan yang berhutan lebat seringkali menghilangkan lintasan-lintasan yang sudah ada. Jika terpaksa harus membuka jalan, mulailah dengan hati-hati sekali. Pastikan terlebih dahulu posisi anda di Peta, lalu tetapkan lintasan yang akan diambil. Gunakan golok atau parang untuk menebas semak yang menghalangi. Lakukan tebasan sedikit mungkin, Kalau dapat disibak dengan tangan atau dorongan badan, kenapa harus ditebas ? Lagi pula cara ini menghemat tenaga. Jika terpaksa ke luar dari lintasan yang ada, berjalanlah pada punggungan gunung. Hindari berjalan di ceruk-ceruk atau mengikuti sungai-sungai dibawah punggungan gunung. Sungai nampaknya menunjukkan arah yang mudah dilalui untuk turun / naik, tetapi mengikutinya berbahaya sekali. Sungai digunbung seringkali berupa tebing-tebing curam dan membentuk air terjun sehingg sulit untuk dilalui tanpa alat-alat khusus.
  15. Apabila anda melihat beberapa jalan setapak pada suatu lintasan putuskanlah segera untuk mengikuti jalan yang jelas kelihatan
  16. Berhati-hatilah bila melewati daerah kawah, karena biasanya terdapat kawasan yang mengandung gas beracun
  17. Bila dalam perjalana kita dihadang oleh badai kabut, Jika senter kita masih bisa menembus jarak 3 – 5 meter maka perjalan bisa dilanjutkan dengan cara perlahan ( kalau berkelompok alangkah lebih baik jika berjalan sambil berpegangan tangan ), Namun Bila Kabut tersebut terlalu tebal dan tidak bisa ditembus caha dan jarak pandan kurang dari 3 Meter, keoputusan terbaik adalah diam ditempat sambil merapatkan tubuh dan tetap terus menggerakan tubuh agar badan tetap hangat

SURVIVAL

Yang dimaksud dengan Survival adalah kelangsungan hidup seseorang dimana seseorang itu tidak mendapat/menerima fasilitas/pelayanan yang sempurna/semestinya secara teratur karena adanya pengaruh atau masalah yang timbul pada waktu itu. Dengan demikian kelangsungan hidup seseorang itu sangat tergantung pada kemampuan dirinya sendiri untuk mempertahankan hidup dalam keadaan kritis. Kemampuan mempertahankan diri tergantung pada sikap mental, pengetahuan dan keterampilan.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan seseorang gagal dalam survival, antara lain :

  1. Rasa kesunyian
  2. Rasa putus asa atau perasaan sudah tidak ada harapan lagi
  3. Rasa jenuh terhadap lingkungan/ situasi yang sedang dihadapi
  4. Kebutuhan jasmani seperti lapar, haus dan lain-lain yang dapat menipu diri sendiri sehingga mental menjadi lemah.

Sikap mental yang dimaksud adalah tercermin dari kepanjangan SURVIVAL itu Sendiri yaitu :

S

:

Sadarilah Sungguh-Sungguh situasimu

U

:

Untung / Malang tergantung ketenanganmu

R

:

Rasa takut dan Panik Harus Kau kuasai

V

:

Vaccum / Kosong. Kekosongan fikiran harus bisa dikuasai isilah dengan fikiran-fikiran positif

I

:

Ingat dimana kau berada

V

:

Viva. Hidup adalah sesuatu yang harus kita pertahankan

A

:

Adat-istiadat setempat patus diikuti

L

:

Latihkah diri dan belajrlah selalu

Selanjutnya perlu patokan untuk bertindak dalam melakukan survival, yaitu mengikuti hal-hal sebagaimana berikut :

  1. Berpikirlah dengan tenang
  2. Menguasai Perasaan takut dan panik
  3. Perhitungkan segala keputusan dengan matang
  4. Peng evaluasian keputusan sebelum dikerjakan
  5. Bertindak / Kerjakan keputusan sesuai patokan/ pengetahuan

Lima Faktor utama Pengetahuan yang harus dikuasai dalam SURVIVAL :

  1. Tali Temali
  2. Menguasai pemanfaatan peralatan yang dibawa dan yang ada di alam
  3. Peta dan Kompas
  4. Menguasai Tanda Tanda Alam
  5. Menguasai P3K

Teknik SURVIVAL meliputi :

  1. BIVAK ( Bivac )

Bivak adalah contoh keterampilan yang harus dimiliki. Bivak secara harfiah adalah bermalam di alam terbuka. Membuat Bivak bertujuan untuk melindungi diri dari faktor-faktor alam, seperti hujan, panas dan angin. Membuat Bivak dapat menggunakan peralatan yang kita bawa atau bahan yang trersedia di alam. Yang Perlu diperhatikan dalam mebuat Bivak adalah :

- Pilih lokasi yang baik

- Jangan ditempat yang becek/banjir ( jalur air pada waktu hujan )

- Jangan di goa, pinggir tebing yang mudah longsor atau di dasar sungai yang kering

- Hindari tempat yang berangin keras.

Dalam membuat Bivak ada beberapa macam bahan yang dapat dipakai, yaitu :

1. a. Bahan dari alam :

- Pohon ( yang utuh ataupun yang tumbang )

- Daun-daunan kering

- Gua dan lubang

b. Di Pegunungan

- Menggali bekas aliran sungai

- Lumut Diperas

- Tumbuhan basah lainnya

2. Bahan Yang Kita Bawa

- Ponco ( jas Hujan )

- Lembaran Plastik

- Ransel

- Tali

- Golok/Pisau

  1. Mencari Air

Dalam Keadaan Survival, air adalah faktor terpenting sebab manusia akan lemah bila kekurangan air dalam hutan tropis seperti di negara kita, air dpaat dibedakan, antara air yang perlu dimurnikan dan yang langsung dapat diminum.

Air Yang dimurnikan terlebih dahulu :

- Air Tergenang

- Air Sungai Besar

- Air yang didapat dengan mengali pasir

Air yang langsung dapat diminum :

- Tampungan air hujan

- Air dalam tanaman ( misalnya dalam tanaman rambat )

Beriktu beberapa cara untuk mendapatkan air :

Pada Tanaman :

- Pada tanaman yang berbatang lunak seperti batang randu muda bila batang bagian atas dipotong maka akan keluar air

- Pada tanaman menjalar seperti rotan muda

- Pada pohon bambu yang masih muda

- Pada pelepah enau atau nipah

- Pada bunga kantung Semar

- Pada pohon Pisang

Tanah Batu :

- tanah Kapur lebih banyak mata airnya, karena kapur mudah dilarutkan sehingga mudah dibentuk saluran air

- Sepanjang dinding lembah yang memotong lapisan berpori.

- Pada Daerah batuan Granit. Carilah bukit berumput paling hijau, kemudian gali dasar daerah tersebut.

Tanah Gambut :

- Carilah daerah lembah, karena permukaan air dekat dengan permukaan tanah

- Di tanah gembur ini air mudah didapat

Sepanjang Pantai:

- galilah Pasir ditempat yang kelihatan lembab. Dan ingat kita tidak menemukan air tawar, inipun dapat diminum setelah diaring terlebih dahulu

Tanah Tandus :

- Melihat arah burung terbang dan hinggap, dimana kemungkinan kita akan menemukan air

- Beberapa tumbuhan tertentu dapat menemukan tempat air

- Tempat binatang mengkais, indikator adanya kantung air

- Mengumpulkan embun di pagi hari

  1. Mencari makanan

Baik tumbuhan atau hewan, hampir semua dapat dimakan, tergantung adaptasi tubuh kita tega atau tidak, jijik atau tidak, suka atau tidak.

Tumbuhan baik berupa akar ( umbi ), daun, buah, dan sebagainya. Bila kita ragu-ragu atau tidak mengenal tumbuh-tumbuhan dengan pasti, maka yang perlu diperhatikan adalah :

1. Hindari tumbuhan yang berwarna mencolok

2. Dicoba dahulu dengan mencicipi atau mengoleskan pada tangan. Tunggu beberapa menit. Bila terasa gatal atau menyengat, jangan dimakan. Tetapi semua tergantung dari tiap orang yang mencobanya.

3. Jangan memakan satu jenis tumbuhan terlalu banyak. Usahakan agar banyak makan tumbuhan lainnya sedikit-sedikit.

4. Perhatikan dengan seksama keadaan sekitar tumbuhan itu. Jika ada bekas gigitan, renggutan atau jejak hewan, berarti tumbuhan/buah tersebut dapat dimakan.

5. Hindari makan jamur apapun jika kita awam masalah ini

6. Untuk Ular potonglah sejengkal dari arah kepala dan ekornya, guna menghindari kita dari bisa yang masih terkandung dalam tubuh ular tersebut.

Ciri-ciri buah /tumbuhan beracun :

- Buah berwarna mencolok

- Getah berwarna putih susu, kemerahan, kehitaman, biasanya membuat gatal ( Pada batangnya )

- Umumnya daun yang permukaannya berbulu

- Ketika dimakan menimbulkan rasa panas atau pahit

  1. Tanda Komunikasi

Tanda-Tanda komunikasi yang biasa dipergunakan untuk meminta pertolongan dalam keadaan survival adalah :

- Membuat kepulan asap yang membumbung tinggi, hati-hati dalam proses membakar karena bisa mengakibatkan kebakaran hutan

- Membuat Bendera dari bahan pakaian yang berwarna mencolok di atas pohon

- Jika dilapangan terbuka buat formasi hurup SOS ( Save Our Soul ) dari tumbuhan, kayu, kain perca, dll

- Menabuh segala benda yang bisa menimbulkan bunyi-bunyian

Dan lain-lain

0 komentar: