Pages

Dasa Dharma Pramuka

Kedai

www.raff29.wordpress.com. Diberdayakan oleh Blogger.

Minggu, 01 November 2009

Pramuka, Masihkah Milik Kita ?

Internalisasi Kembali Nilai – Nilai Kepramukaan
MENDENGAR kata pramuka, orang tentu berasumsi bulan Agustus, lantaran aktivitasya nyaris hanya bisa dilihat masyarakat pada bulan tersebut. Sedang bulan-bulan lain kata pramuka seolah hanya menjadi pengisi satu sudut kecil kegiatan ekstrakurikuler di sekolah, yang tidak semua Gugus Depan aktif melaksanakannya.
Sekadar merefleksi saja, pramuka memang organisasi yang dari zaman kolonial sampai zaman yang reformasi 'diidolakan' oleh pemerintah. Simak saja berbagai upaya yang membangun pramuka secara holistik, baik dari segi usia maupun instansi pemerintah. Semua siswa usia 7-25 tahun dikelompokkan dalam kategori peserta didik, 25 tahun ke atas pembina, dan mereka yang usia lanjut dihimpun dalam Hiprada dan Pandu Wreda.
Tidak ketinggalan, di berbagai instansi dari kelurahan sampai pusat, para Kepala Kelurahan/ Kepala Desa, Camat, Bupati/Walikota, Gubernur, Presiden tidak bisa 'mengelak' untuk menjadi pramuka. Kepolisian dengan Saka Bhayangkara, Angkatan Laut dengan Saka Bahari, Angkatan Udara dengan Saka Dirgantara, Kehutanan dengan Saka Wana Bakti, Kesehatan dengan Saka Bakti Husada, Keluarga Berencana dengan Saka Kencana, Pariwisata dengan Saka Pandu Wisata, dan Saka-saka lain yang merupakan manifestasi pramuka dalam upaya memberikan pendidikan bagi generasi muda.
Parpol Pramuka?
Pada pertemuan pembina pramuka, saya pernah berkelakar andai saja pramuka jadi 'partai politik' barangkali dapat memenangkan pemilu. Alasan saya sederhana lantaran secara keanggotaan semua orang sudah pernah menjadi pramuka dan merasakan betapa kegiatan pramuka penuh nuansa 'ikhlas bakti bina bangsa berbudi bawa laksana'.
Sudah saya tebak sebelumnya bahwa ide guyon tersebut tidak mendapat sambutan. Semua pembina pramuka yang hadir menyatakan tidak sependapat dengan apa yang saya lontarkan. Bahkan ada yang menggapai serius berdirinya pramuka bukan untuk menyusun kegiatan yang menjurus ke partai politik namun lebih terfokus kepada pembinaan generasi muda.
Dalam benak 'umpan saya terpancing'. Apa yang saya lontarkan sebenarnya hanya sebuah pencerahan pemikiran lantaran sudah lama stakeholders pramuka hanya berpandangan homogen. Tidak pernah ada dinamika pemikiran yang merupakan refleksi dari perlunya pramuka untuk berwawasan ke depan memikirkan negeri Indonesia.
Dalam kondisi negara yang tidak menentu, apa yang dilakukan pramuka cenderung sama dengan kondisi negara sebelumnya. Simak saja berbagai kegiatan pramuka dari siaga, penggalang, penegak/ pandega, dan pembina selalu menampilkan aktivitas yang monoton. Para pembina pramuka hanya berpikir kegiatan pesta siaga, jambore, raimuna, dan karang pamitran dari zaman dulu sampai sekarang tanpa memiliki dinamika aktivitas yang heterogen.
Secara konsep sebenarnya tidak ada orang yang meragukan organisasi yang berlambang tunas kelapa tersebut. Hal ini lantaran keberadaannya cukup terbukti mampu mengakomodasi kekuatan dan aktivitasnya cenderung 'baik'. Hampir tidak pernah ada berita di media mengenai tindak kejahatan dan kriminal yang berlabel pramuka.
Yang menjadi bahan renungan barangkali bukankah para pelaku tindak kejahatan tersebut ketika sekolah juga pernah menjadi anggota pramuka? Nilai apakah yang mereka serap dan teladani dari kegiatan pramuka? Bukankah pramuka selalu berkampanye dengan untaian lagu: 'pramuka siapa yang punya, pramuka siapa yang punya, pramuka siapa yang punya, yang punya kita semua'. Kata 'kita' yang dimaksud adalah seluruh bangsa Indonesia.
Konsekuensi logis dari lagu tersebut adalah rasa handarbeni terhadap gerakan pramuka sehingga segala pikiran, ucapan, dan tindakan senantiasa berpedoman pada Tri Satya dan Dasa Darma. Realitas di lapangan belum sepenuhnya anggota gerakan pramuka mengamalkan nilai-nilai luhur tersebut.
Lihat saja tayangan iklan di televisi dengan setting pramuka yang memamerkan produk sepatu terkenal, tanda-tanda /atribut pramuka yang dikenakan tidak benar, seperti pemasangan tanda pelantikan pramuka 'laki-laki'. Hal serupa juga terulang pada penayangan sinetron Bidadari 2 yang mengambil setting kegiatan pramuka beberapa hari lalu.
"Bawa Laksana"
Sejujurnya, konsep ikhlas bakti bina bangsa berbudi bawa laksana sangatlah cocok untuk negeri Indonesia, bukan 'ikhlas harta demi kedudukan'. Hal menarik dari konsep tersebut semata-mata mengajak seluruh komponen bangsa agar memberikan setitik bakti untuk negeri ini, senantiasa teguh pada pendirian, dan menepati apa yang dikatakan.
Dalam etika Jawa dikenal satu ungkapan yang berbunyi sabda pandhita ratu, tan kena wola-wali, yang dapat dimaknai bahwa seorang pemimpin haruslah konsekuen untuk mewujudkan apa yang telah diucapkan. Kristalisasi dari ungkapan itu adalah perlunya pemimpin memiliki sifat bawa laksana. Dalam filsafat jawa, seorang raja (dan tentunya, demikian pulalah seorang pemimpin) harus memiliki sifat bawa laksana disamping sifat-sifat baik lainnya.
Ini tercermin dari ungkapan yang sering diucapkan Ki Dalang dalam setiap lakon wayang, yang berbunyi: dene utamaning nata, berbudi bawa laksana (sifat utama bagi seorang raja adalah bermurah hati dan teguh memegang janji).
Sifat bawa laksana dianggap mempunyai nilai yang sangat tinggi, sehingga ia harus dimenangkan apabila terjadi berbenturan dengan nilai-nilai lain, termasuk nilai-nilai keadilan dan kebenaran. Etika bawa laksana ini mengandung nilai yang bersifat universal. Di mana pun dan kapan pun juga, sikap tersebut pasti diakui sebagai mengandung nilai filsafat yang baik dan perlu dipegang teguh oleh semua orang.
Lantas, bagaimana dengan etika bawa laksana pemimpin negeri ini? Tanpa memberi komentar yang berlebihan, masyarakat barangkali sudah dapat memberikan penilaian terhadap kinerja para pemimpin negeri ini. Bercermin pada perilaku pramuka yang kental dengan nuansa ikhlas bakti bina bangsa dan berbudi bawa laksana agaknya dapat dijadikan pengobat kegelisahan negeri yang mendapat julukan zamrud katulistiwa. Selaras dengan tema HUT ke-42 Pramuka yang dicanangkan Kwarda Jateng yakni:
'Bersatu dalam Kebersamaan dan Bersama dalam Persatuan' Gerakan Pramuka selayaknya menjadi pelopor perlunya merekatkan kembali nilai-nilai persatuan dan kesatuan bangsa menuju terciptanya kebersamaan untuk membangun bangsa di tengah-tengah kehidupan yang mengglobal. Setidaknya ada beberapa hal yang patut direnungsarikan sebagai bekal gerakan pramuka dalam menjadi pelopor persatuan dan kesatuan bangsa.
Pertama, pertajam serangkaian kegiatan yang bernuansa persatuan secara spesifik dengan mengaktifkan kegiatan di gugus depan sebagai basis pembinaan generasi muda.Kegiatan bersifat beregu yang merupakan refleksi dari pentingnya kebersamaan perlu ditingkatkan lebih aplikatif sebagai wujud pengalaman Dasa Darma pramuka.
Kedua, konsisten dan disiplin dalam menjalankan tugas sebagai internalisasi dari semboyan pramuka: ikhlas bakti bina bangsa berbudi bawa laksana. Hal ini dapat dilakukan dengan meningkatkan intensitas kegiatan bakti, baik kepada sesama dan lingkungan sekitar sebagai bentuk pengalaman Dasa Darma ke-2, cinta alam dan kasih sayang sesama manusia.
Ketiga, mengamalkan nilai-nilai luhur gerakan pramuka dalam kehidupan sehari-hari dan responsif terhadap berbagai fenomena yang terjadi di lapangan. Wujud nyatanya dengan berpikir, berucap, dan bertindak yang baik dalam selubung kehidupan yang pluralis. Selebihnya menindakkritisi berbagai gagasan-gagasan yang bersifat inovatif demi kemajuan pramuka di masa depan.
Keempat, senantiasa menjalin interaksi dan koordinasi dengan organisasi lain dalam upaya membangun negeri Indonesia. Hal ini didasari atas pentingnya kebersamaan selaras dengan pepatah: 'Bersatu Kita Teguh Bercerai Kita Runtuh' Kebersamaan tersebut juga dapat menepis asumsi sementara orang bahwa pramuka adalah organisasi yang dijadikan 'anak emas' pemerintah.
Memandulah terus suatu saat akan kau temukan sesuatu yang indah! Dirgahayu Gerakan Pramuka! Semoga masih menjadi milik 'kita' semua sehingga mampu menjadi perekat persatuan dan kesatuan bangsa demi masa depan Indonesia tercinta.

Minggu, 04 Oktober 2009

Sambutan Kwarnas

Yang terhormat,
Kakak-kakak Ketua Mabida dan Mabicab Gerakan Pramuka,
Kakak-kakak Pimpinan Kwarda,
Kwarcab dan Kwarran Gerakan Pramuka,
Kakak-kakak Pelatih, Pembina, Pamong dan Instruktur Gerakan Pramuka, Adik-adik Pramuka yang saya banggakan,
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Salam sejahtera bagi kita semua,
Salam Pramuka,
Marilah kita bersama-sama memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya kita dapat berkumpul bersama pada hari ini dalam keadaan sehat walafiat untuk turut memperingati Hari Pramuka ke 48 yang jatuh pada tanggal 14 Agustus.
Selaku Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, perkenankanlah saya pada kesempatan yang berbahagia ini menyampaikan ucapan Selamat Hari Pramuka ke 48 kepada segenap keluarga besar anggota Gerakan Pramuka di manapun berada. Semoga peringatan Hari Pramuka ke 48 ini dapat memacu kita untuk lebih memajukan Gerakan Pramuka. Kakak-kakak dan adik-adik keluarga besar Gerakan Pramuka yang saya hormati, Revitalisasi Gerakan Pramuka, yang merupakan salah satu pilar pendidikan kaum muda di Indonesia, telah berjalan selama tiga tahun. Revitalisasi, yang tujuan pokoknya adalah untuk memantapkan eksistensi Gerakan Pramuka serta untuk meningkatkan fungsi Gerakan Pramuka, dalam tiga tahun ini telah memperlihatkan hasil yang cukup menggembirakan. Secara bertahap, tetapi pasti, citra dan kinerja Gerakan Pramuka tampak main membaik Minat kaum muda terhadap Gerakan Pramuka tampak makin meningkat.
Bersamaan dengan itu pelbagai kegiatan kepramukaan telah semakin banyak dilaksanakan. Untuk tercapainya visi dan misi Gerakan Pramuka, yakni mempersiapkan para pemimpin bangsa yang memiliki watak, kepribadian dan akhlak mulia pada masa depan, pelbagai keberhasilan ini tentu harus dapat dipertahankan dan bahkan semakin lebih ditingkatkan. Kakak-kakak dan adik-adik keluarga besar Gerakan Pramuka yang saya hormati, Sejarah memang telah mencatat peranan besar anggota pramuka dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pada masa-masa awal kebangkitan nasional, para anggota pramuka (kepanduan) mempunyai peranan besar dalam membangkitkan semangat kebangsaan. Pada sekitar tahun 1920-an para anggota pramuka (kepanduan) berperan besar dalam menggalang semangat persatuan.
Untuk kemudian, pada masa-masa awal kemerdekaan, para anggota pramuka (kepanduan) berperan besar dalam menggelorakan semangat bela negara. Sangatlah relevan apabila pada saat ini ketiga peranan tersebut dapat lebih ditingkatkan. Untuk itu, keberhasilan Revitalisasi Gerakan Pramuka sangat menentukan. Untuk lebih memantapkan eksistensi Gerakan Pramuka, telah berhasil disusun RUU Gerakan Pramuka, yang pada saat ini telah menjadi hak inisiatif DPR.
Sedangkan untuk lebih meningkatkan fungsi Gerakan Pramuka, pada saat ini sedang dilakukan pembaruan sistem pendidikan kepramukaan.
Kakak-kakak dan adik-adik keluarga besar Gerakan Pramuka yang saya hormati,
Inti pokok pemantapan eksistensi Gerakan Pramuka sebagaimana yang tercantum dalam RUU Gerakan Pramuka setidak-tidaknya mencakup lima hal pokok, yakni: Pertama, penetapan Pancasila sebagai sumber nilai pendidikan kepramukaan Kedua, penetapan Gerakan Pramuka sebagai satu-satunya wadah otonom yang bertanggungjawab menyelenggarakan pendidikan kepramukaan Ketiga, penetapan APBN/APBD sebagai bagian dari sumber dana Gerakan Pramuka Keempat, penetapan pertanggungjawaban kepengurusan kepada Presiden RI sebagai Pramuka Utama Kelima, penetapan prinsip dasar, kode kehormatan serta metoda kepramukaan sebagai unsur pokok dalam sistem pendidikan kepramukaan Sedangkan inti pokok peningkatan fungsi Gerakan Pramuka sebagaimana yang sedang diperbarui pada saat ini adalah penetapan standar untuk tiga unsur pokok sistem pendidikan kepramukaan, yakni: Pertama, standar keluaran yakni kompetensi yang ingin dicapai oleh para peserta didik, mulai dari tingkat siaga, penggalang, penegak sampai dengan pandega Kedua, standar proses yakni pelbagai kegiatan kepramukaan yang wajib diselenggarakan oleh gugusdepan serta diikuti oleh setiap peserta didik Ketiga standar masukan, utamanya aspek ketenagaan dan sarana pendidikan kepramukaan Untuk aspek ketenagaan, yakni para pembina, instruktur, dan pelatih, setelah standardisasi akan dilanjutkan dengan sertifikasi, registrasi dan lisensi Untuk aspek sarana, yakni gugusdepan, sebagai tempat pendidikan bagi anggota muda, serta pelbagai pusat pelatihan, sebagai tempat pendidikan bagi anggota dewasa, setelah standardisasi akan dilanjutkan dengan lisensi dan akreditasi.
Pada masa depan, direncanakan gugusdepan yang diizinkan menyelenggarakan pendidikan kepramukaan, dan karena itu memiliki lisensi, hanyalah gugusdepan yang telah terakreditasi serta didukung oleh tenaga pembina yang telah ter-registrasi saja.
Kakak-kakak dan adik-adik keluarga besar Gerakan Pramuka yang saya hormati,
Hakekat dasar pendidikan kepramukaan adalah meningkatkan penghayatan dan pengamalan nilai-nilai kepramukaan, yakni Satya dan Darma Pramuka kepada seluruh peserta didik, sehingga mereka dapat dipersiapkan menjadi kader pimpinan bangsa yang tangguh pada masa depan. Dalam kerangka mempersiapkan kaum muda yang seperti inilah ditetapkan tema peringatan HUT Gerakan Pramuka ke 48 pada tahun ini adalah ”Tingkatkan Peran Gerakan Pramuka dalam Membangun Karakter dan Kepemimpinan Bangsa”.
Diharapkan dengan tema ini, kita semua dapat lebih meningkatkan motivasi dan bakti kita, bagi perkembangan Gerakan Pramuka dan bagi masa depan kaum muda yang lebih baik pada masa depan. Kakak-kakak dan adik-adik keluarga besar Gerakan Pramuka yang saya hormati, Pada kesempatan memperingati Hari Pramuka ke 48 ini perkenankanlah saya atas nama Kwartir Nasional Gerakan Pramuka mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah banyak memberikan bantuan bagi perkembangan dan kemajuan Gerakan Pramuka. Ucapan terima kasih ini terutama kami sampaikan kepada Bapak Presiden dan kepada bapak-bapak/ibu-ibu Menteri, serta kepada bapak-bapak/ibu-ibu Gubernur serta bapak-bapak/ibu-ibu Bupati/Walikota di seluruh Indonesia, Tanpa bantuan bapak-bapak/ibu-ibu semua, tidak mungkin revitalisasi Gerakan Pramuka dapat dilaksanakan.
Pada kesempatan yang berbahagia ini, perkenankanlah pula saya mengajak para anggota dewasa Gerakan Pramuka untuk lebih merapatkan barisan dan menyatukan gerak langkah untuk percepatan kemajuan dan perkembangan Gerakan Pramuka. Kepada para Pimpinan Kwartir Daerah, Kwartir Cabang dan Kwartir Ranting Gerakan Pramuka di seluruh Indonesia, saya menghimbau, marilah kita bersama berupaya melakukan hal–hal terbaik, demi masa depan kaum muda Indonesia yang lebih cerah. Kepada para anggota muda Gerakan Pramuka, yakni adik-adik pramuka di seluruh Indonesia, saya menyampaikan rasa bangga. Sangatlah tepat pilihan adik-adik untuk aktif dalam kegiatan kepramukaan. Mengikuti pendidikan formal saja tidaklah cukup.
Untuk hasil yang optimal dalam pembentukan watak, kepribadian dan akhlak mulia, adik-adik perlu menambah dan meningkatkan wawasan serta pemahaman, antara lain dengan mengikuti pendidikan nilai-nilai melalui Gerakan Pramuka.
Semoga upaya yang kita lakukan senantiasa mendapatkan ridho dari Tuhan Yang Maha Kuasa.
Jayalah Pramuka Jayalah Indonesia
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Salam Pramuka,
Jakarta, 14 Agustus 2009
Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Ketua,
Prof. Dr. dr. H. Azrul Azwar, MPH

Sabtu, 29 Agustus 2009

Rencana Reuni & Halal Bil Halal 3 Syawalan PAS dan DP













Gerakan Pramuka SMAN 1 Ciawigebang Ambalan Pangeran Arya Santang dan Dyah Pitaloka akan mengadakan acara Reuni yang akan dilaksankn hari Sabtu Tanggal 26 September 2009 Pukul 08.00 s.d selesai bertempat di Kampus SMA Negeri I Ciawigebang
Bagi siapapun anggota Pangeran Arya Santang dan Dyah Pitaloka yg ingin gabung di acara 3 syawalan mohon mengirimkan data nama, alamat dan nomor handphone yang bisa di hubungi ke email roverscout_jaya@yahoo.co.id atau silahkan kakak tulis di pesan shoutmix Rencana syawalan semula yang akan di laksanakan di salah satu obyek wisata di Kab.Kuningan  kemungkinan ditangguhkan menunggu hasil rapat tanggal 19 September 2009 . Terimakasih

Minggu, 09 Agustus 2009

Keberadaan Alumnus Dalam Kegiatan Kepramukaan ( Sebuah catatan untuk IKABA PAS dan DP )


Ketika jiwa Pramuka telah merasuk dalam jiwa seseorang maka sampai usia berapapun ia akan terus mencintai Pramuka. Selain rasa memiliki terhadap organisasi yang telah membesarkan jiwa mereka, memberikan mereka pendidikan tentang alam, tentang semangat kebersamaan dan tanggung jawab. Bagi para alumnus, kemajuan Pramuka di sekolahnya adalah tujuan utama.

Keberadan alumnus dalam kegiatan Kepramukaan mempunyai dampak positif dan negatif :
1. Dampak Positif
  • Terbatasnya Dewan Pembina dan Jumlah anggota Dewan Kerja Ambalan di beberapa Gugus Depan sangat di untungkan dengan keberadaan alumnus. Mereka dapat diperbantukan dalam kontroling kegiatan atau bahkan dilibatkan dalam beberapa kegiatan kegiatan di lapangan misalnya, dalam perencanaan dan pelaksanaan Jurit malam, dalam perencanaan kegiatan penyulutan Api Unggun, dalam kegiatan perkemahan biasanya alumnus dapat juga diperbantukan sebagi tim keamanan, atau dalam kegiatan-kegiatan lainnya yang tidak bisa tertangani langsung oleh Dewan Pembina dan Anggota Dewan Kerja Ambalan.
  • Alumnus dapat menjadi tempat sharing problem untuk kemajuan Gugus Depan.
  • Jalinan Silaturahmi yang tak pernah putus sebagai anggota Pramuka Gugus Depan.
2. Dampak Negatif
  • Kehadiran Alumnus dalam kegiatan kepramukaan kadang tidak murni untuk membantu kegiatan, kadang ada beberapa alumnus yang datang hanya dengan niat numpang nampang dan tebar pesona serta membuat acara dalam acara yang kadang menurunkan kredibilitas alumnus itu sendiri.
  • Adanya dugaan intervensi pada beberapa kegiatan yang berpatokan pada kegiatan yang dilaksanakan pada masa Angkatannya.
Terlepas dari dampak-dampak diatas, bagi sebagian Gugus Depan ada yang menutup sama sekali akan kehadiran kehadiran alumnus. Namun sebagian kecil lagi ada yang tetap menganggap penting dengan menjalin komunikasi dan kerjasama dengan alumnus pada kegiatan-kegiatan Kepramukaan. Seperti halnya di SMAN Ciawigebang. Sejak angkatan pertama, Ikatan Alumnus Bantara SMAN Ciawigebang ( IKABA SMANCI ) telah terikat secara emosional dengan kegiatan kepramukaan di Gugus Depan tersebut. IKABA SMANCI berturut-turut di pimpin oleh Kak Satim, Kak Rois Affandi dan terakhir oleh Kak Ali Wantoso. Meskipun kontribusinya baru sebatas membantu kegiatan Pelantikan-pelantikan dan Perkemahan, namun kehadiran IKABA pada tahun 1998 sempat menjadi acungan jempol dari Kwarcab Kuningan. Karena menurut mereka, Gugus Depan SMAN Ciawigebang adalah Gugus Depan yang mampu mengikat kuat bathin anggota Pramukanya meskipun mereka sudah tidak lagi menjadi siswa di sekolah tersebut, semangat kekeluargaan dan kebersamaan antar sesama anggota pramuka di SMAN Ciawigebang tidak ditemukan di Gugus Depan Gugudepan lain yang ada di Kabupaten Kuningan.
Hal itu terbentuk semata karena gemblengan dan didikan dari pembina pramuka saat itu, yang tidak hanya mengajarkan materi berdasarkan SKU tetapi juga mengajarkan betapa pentingnya sebuah kebersamaan dalam sebuah keluarga besar Pramuka.
Kak Sopyan sebagai salah seorang yang membidani kelahiran Pramuka di SMA Ciawigebang adalah orang yang betul-betul berjasa dalam masa-masa kelahiran IKABA, beliaulah yang selalu bisa menjembatani hubungan antara IKABA dengan pihak sekolah atau dalam hal ini Gugus Depan SMA N Ciawigebang.
Namun sayangnya, setelah kepindahan beliau ke sekolah lain. Aktifitas IKABA hampir tidak ada sama sekali, hilangnya sosok penyeimbang, pembimbing dan pengarah membuat IKABA tidak lagi seimbang, tak terbimbing dan tak terarah. Bahkan kehadirannya seperti hidup segan mati tak mau. Sebagian anggota IKABA malah ikut bergabung dengan ROVER SCOUT.
Grafik Jalinan silaturahmi dan komunikasi antar pembina, anggota DKA dengan IKABA hampir mengalami penurunan yang sangat drastis.
Yang dikhawatirkan adalah, seperti yang terjadi disekolah-sekolah lain. Adanya anggapan bahwa kehadiran alumnus mematikan kreativitas DKA, atau kehadiran alumus mematikan kerja dan wibawa Dewan Pembina. Jika memang benar adanya anggapan tersebut, maka sungguh disesalkan. Sebab kita tidak bisa melihat sebuah permasalahan hanya dari satu sisi saja. Alumnus adalah orang-orang yang mampu berfikir dan mampu memilih dan memilah, serta punya niat baik untuk memajukan pramuka di sekolahnya.
Akhirnya.....catatan ini semoga membuka hati para alumnus terutama Anggota IKABA untuk bisa membuktikan bahwa kehadiran kita di kegiatan Pramuka semata hanyalah untuk melihat perkembangan pramuka yang telah mendewasakan kita dan kalau diperlukan / jika diperbolehkan ikut membantu memajukannya. Mari kita buktikan bahwa kehadiran kita tidak akan mematikan kreativitas DKA atau bahkan membuat pembina kehilangan wibawanya.
Untuk PAS dan DP, ada atau tanpa kehadiran kami kalian harus mampu menjadi yang terdepan di Kabupaten Kuningan. Salam Pramuka !!!!!! Jayalah Pangeran Arya Santang dan Dyah Pitaloka !!

Minggu, 05 Juli 2009

TEKNIK PELAKSANAAN MUGUS DAN MUSAM

  1. MUSYAWARAH GUGUS DEPAN

Musyawarah Gugusdepan dan Musyawarah Gugus depan Luar Biasa

(1) Di dalam setiap gugusdepan Gerakan Pramuka kekuasaan tertinggi dipegang oleh Musyawarah Gugusdepan.

(2) Musyawarah Gugusdepan diadakan tiga tahun sekali.

(3) Jika ada hal-hal yang luar biasa dan bersifat mendesak, maka di antara dua waktu Musyawarah Gugus depan dapat diadakan Musyawarah Gugus depan Luar Biasa.

(4) Musyawarah Gugus depan dan Musyawarah Gugus depan Luar Biasa dinyatakan sah jika dihadiri oleh utusan dari sekurang-kurangnya dua pertiga jumlah orang yang berhak hadir dalam Musyawarah Gugus depan.

(5) Musyawarah Gugusdepan Luar Biasa diatur sebagai berikut:

a. Musyawarah Gugus depan Luar Biasa diselenggarakan atas prakarsa Pembina Gugus depan atau atas usul dari sekurang-kurangnya dua pertiga jumlah orang yang berhak menghadiri Musyawarah Gugus depan Luar Biasa, yang harus diajukan secara tertulis kepada Pembina Gugus depan dengan disertai alasan yang jelas.

b. Selambatnya satu bulan setelah usul tertulis diterima maka Pembina Gugus depan wajib mengadakan Musyawarah Gugus depan Luar Biasa.

Peserta Musyawarah Gugus depan dan Musyawarah Gugus depan Luar Biasa

(1) Peserta Musyawarah Gugus depan dan Musyawarah Gugus depan Luar Biasa terdiri atas para Pembina Pramuka, para Pembantu Pembina Pramuka, perwakilan Dewan Ambalan, perwakilan Dewan Racana dan perwakilan Majelis Pembimbing Gugus depan.

(2) Pada Musyawarah Gugus depan dan Musyawarah Gugus depan Luar Biasa setiap peserta yang hadir berhak satu suara.

Acara Musyawarah Gugusdepan

(1) Acara pokok Musyawarah Gugus depan adalah:

a. Pertanggungjawaban Pembina Gugus depan selama masa bakti termasuk pertanggungjawaban keuangan.

b. Menetapkan rencana kerja gugus depan untuk masa bakti berikutnya.

c. Memilih Ketua Gugus depan untuk masa bakti berikutnya.

d. Pelantikan Ketua Gugus depan terpilih oleh Ketua Presidium Musyawarah Gugus depan.

(2) Acara pertanggungjawaban gugus depan termasuk pertanggungjawaban keuangan harus diselesaikan sebelum acara yang lain.

(3) Pertanggungjawaban keuangan gugus depan selama masa baktinya, yang dibuat oleh Pembina Gugus depan dengan bantuan seorang ahli administrasi keuangan, sebelum diajukan kepada Musyawarah Gugus depan harus diteliti dan disahkan oleh Badan Pemeriksa Keuangan Gugus depan.

Pemilihan Ketua Gugus depan

(1) Musyawarah Gugus depan menetapkan Ketua Gugus depan untuk masa bakti berikutnya.

(2) Selambat-lambatnya tiga minggu sebelum Musyawarah Gugus depan, Ketua Gugus depan menyampaikan nama-nama calon yang akan ikut dalam pemilihan Ketua Gugus depan kepada semua yang berhak hadir dalam Musyawarah Gugus depan.

(3) Ketua Gugus depan yang lama dapat dipilih kembali.

(4) Ketua Gugus depan lama, sejak selesainya Musyawarah Gugus depan sampai dilantiknya Ketua Gugus depan baru berstatus demisioner dan bertugas menyelesaikan hal-hal rutin.

Penyampaian Usul dan Materi Musyawarah Gugus depan atau

Musyawarah Gugus depan Luar Biasa

(1) Usul peserta harus diajukan secara tertulis kepada Pembina Gugus depan selambat-lambatnya satu bulan sebelum waktu pelaksanaan Musyawarah Gugus depan atau Musyawarah Gugus depan Luar Biasa.

(2) Selambat-lambatnya dua minggu sebelum Musyawarah Gugus depan atau Musyawarah Gugus depan Luar Biasa dilaksanakan, Pembina Gugus depan harus sudah menyiapkan secara tertulis bahan Musyawarah Gugus depan dan menyampaikan kepada semua orang yang berhak hadir dalam Musyawarah Gugus depan.

(3) Usul dan bahan Musyawarah Gugus depan Luar Biasa diatur oleh Pembina Gugus depan

Pimpinan Musyawarah Gugus depan

Musyawarah Gugus depan dan Musyawarah Gugus depan Luar Biasa dipimpin oleh suatu presidium yang dipilih oleh Musyawarah Gugus depan.

Pengambilan Keputusan Musyawarah Gugusdepan

(1) Keputusan Musyawarah Gugus depan dan Musyawarah Gugus depan Luar Biasa dicapai atas dasar Musyawarah untuk mufakat.

(2) Jika tidak dicapai mufakat:

a. Musyawarah Gugus depan dan Musyawarah Gugus depan Luar Biasa mengambil keputusan dengan cara pemungutan suara.

b. Keputusan adalah sah apabila memperoleh lebih dari seperdua jumlah suara yang hadir.

(3) Pemungutan suara dilaksanakan secara lisan kecuali jika pimpinan musyawarah menganggap perlu, pemungutan suara dapat dilaksanakan secara tertulis dan rahasia.

(4) Keputusan Musyawarah Gugus depan dan Musyawarah Gugus depan Luar Biasa tidak boleh bertentangan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka, Keputusan Musyawarah Nasional, Daerah, Cabang, Ranting dan Keputusan Kwartir Nasional, Daerah, Cabang, Ranting

B. MUSYAWARAH AMBALAN

Guna menyalurkan aspirasi peserta didik dan untuk menampung kehendak para penegak, diadakan musyawarah Ambalan yang dilaksanakan tiap satu tahun sekali.

Musyawarah Ambalan dihadiri oleh seluruh anggota Ambalan yang telah dilantik, serta pembina yang bertindak sebagai konsultan. Dalam Musyawarah Ambalan ini para tamu ambalan serta calon penegak tidak mempunyai hak suara. Akan tetapi jika dikehendaki oleh seluruh warga ambalan guna menampung aspirasi mereka para tamu ambalan dan calon penegak dapat diberi hak suara.

Acara pokok dari musyawarah Ambalan adalah :

  1. Menentukan sasaran program kegiatan selama masa bhakti satu tahun berikutnya / dan membahasa kegiatan satu tahun yang lalu
  2. Menetapkan adat/ tradisi ambalan yang bersangkutan
  3. Memilih Badan Pengurus harian Dewan Ambalan untuk masa bhakti satu tahun

Minimal 6 bulan sekali Dewan Ambalan juga bermusyawarah untuk menjabarkan rencana kerja yang ada dalam Program Kerja yang ditetapkan oleh Musyawarahg Ambalan, sekaligus juga membahas kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan sebelumnya.

Dalam keadaan yang bersifat khusus ambalan dapat juga mengadakan musyawarah darurat.

C. TEKNIK PELAKSANAAN MUGUS DAN MUSAM

Pada dasarnya teknik pelaksanakan Musyawarah Gugus Depan dengan Musyawarah Ambalan tidaklah jauh berbeda, yang membedakan ada peserta musyawarah tersebut.

1. Pembentukan Panitia

Untuk menyusun / membentuk suatu kepanitiaan dalam hal ini musyawarah Gugus depan/Ambalan maka terlebih dahulu diadakan rapat penyusunan panitia. Dalam pertemuan ini juga dibahas penentuan hari, tanggal serta tempat pelasanaan MUGUS / MUSAM dan akomodasinya.

a. Contoh Susunan Panita MUGUS / MUSAM

- Ketua

- Wakil Ketua

- Sekretaris

- Bendahara

- Seksi-seksi : Sie Humas, Peralatan, Konsumsi. Dll.

b. Contoh biaya persiapan :

- Administrasi Rp. 50.000

- Dokumentasi Rp. 20.000

- Dekorasi Rp. 50.000

- Konsumsi Rp.500.000

2. Pembuatan Surat Undangan

Pembuatan Surat Undangan harus sudah dilaksanakan atau dipersiapkan 1 bulan sebelum pelaksanaan MUSAM di mulai. Adapun yang harus diundang antara lain Kepala Sekolah sebagai Mabigus, Ketua Gugus Depan, Dewan Pembina Gugus Depan, seluruh anggota DKA serta Calon Penegak Bantara serta undangan ( Kwartir Ranting, Dewan Kerja Ranting dan, Dewan Kehormatan )

3. Penyebaran Surat Undangan

Penyebaran Surat Undangan dilaksanakan sekurang-kurangnya 3 atau 6 hari sebelum pelaksanaan Musyawarah Ambalan, yang penyebaran suratnya diatur oleh Ketua dan dilaksanakan oleh seksi Hubungan Masyarakat ( HUMAS )

4. Persiapan Tempat

5. Biasanya tenpat sudah dipersiapkan sehari sebelum pelaksanaan

6. Pelaksanaan MUGUS / MUSAM

Dalam pelaksanaan MUGUS / MUSAM ada beberapa mata acara yang harus dilaksanakan diantaranya :

1. Pembukaan

- Pembacaan Ayat Suci Al Quran

- Lagu Indonesia Raya

- Lagu Hymne Pramuka

2. Sambutan-Sambutan

- Mabigus

- Dewan Pembina

3. Acara Pokok

a. Laporan Pertanggung jawaban Program Kerja Dewan Ambalan Periode sebelumnya

b. Pengesahan Laporan Pertanggung Jawaban oleh Peserta Musyawarah Ambalan dan disyahkan oleh Pimpinan Musyawarah, dan mendemisionerkan Dewan Ambalan Lama

c. Pembentukan Dewan Ambalan Baru yang disyahkan oleh Mabigus

d. Serah Terima Kepengurusan dari Dewan Ambalan Lama kepada Dewan Ambalan Baru

e. Penyusunan Program Kerja Dewan Ambalan Baru

f. Pengesahan Program Kerja

4. Kesan dan Pesan

- Pembina Pramuka

- DA Lama

- DA BAru

5. Menyanyikan Lagu Syukur dan dilanjutkan Lagu Indonesia Raya

6. Doa Penutup

7. Lain-Lain

D. DEMONSTRASI MUSYAWARAH

  1. Umum

Untuk memberi bekal pengetahuan dan pengalaman tentang penyelenggaraan Musyawarah yang harus dilaksanakan setiap tahun, perlu diberikan contoh peragaan pelaksanaan musyawarah secara praktis

  1. Acara Pokok Musyawarah

a. Laporan Pertanggung jawaban kerja selama masa bhakti yang berlaku

b. Rancangan Program Kerja untuk tahun berikutnya

c. Pemilihan Ketua Gudep, pembina Gudep ( Untuk MUGUS ) Pemilihan Pradana dan pengurusnya ( Untuk MUSAM )

  1. Peserta Musyawarah
    1. MUGUS

- Ketua Gudep sebagai pimpinan sidang

- Pembina Pramuka dan Pembantu Pembina

- Majelis Pembimbing Gudep ( Mabigus )

- Anggota Dewan Ambalan

    1. MUSAM

- Ketua Dewan Ambalan sebagai Pimpinan Sidang

- Ketua Gugus Depan

- Pembina dan Pembantu Pembina

- Pramuka Penegak

- Undangan lainnya

  1. Hak Suara dan Pengambilan Putusan
    1. Tiap Peserta musyawarah berhak atas satu suara
    2. Putusan musyawarah diusahakan dicapai atas dasar musyawarah dan mufakat tanpa ada unsur paksaan
    3. Putusan Musyawarah di gugus depan tidak boleh bertentangan dengan AD / ART Gerakan Pramuka
  2. Demonstrasi
    1. Musyawarah ini hendaknya diragakan seperti pelaksanaan sesungguhnya
    2. Pesereta diikutsertakan secara aktif, dengan diberi peran sebagai peserta Musyawarah
    3. Tempat duduk dan acara disusun sedemikian rupa sehingga tampak jelas unsur-unsur peserta dan bagian-bagian dari acara
    4. Selesai demonstrasi diadakan kesempatan tanya jawab.

Kamis, 25 Juni 2009

Administrasi Satuan Pramuka 2


Sebagai pusat mobilitas sebuah organisasi maka administrasi atau tata usaha satuan perlu tertata, teratur dan tertib sebagai landasan penentuan arah perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan serta penentuan langkah-langkah lanjutan serta terdapat unsur keterkaitan dengan administrasi Kwartir.
Sebagai wadah pembinaan maka administrasi atau tata usaha satuan perlu sederhana, bahkan mudah sehingga dapat dilakukan oleh peserta didik sebagai langkah pendidikan dan upaya pengembangan kepemimpinan, tanggung jawab dan kreativitas Pramuka sehingga dapat dikembangkan oleh Gugus Depan atau Satuan Karya Pramuka sesuai dengan keadaan dan kreasi anggoota masing-masing.
Pembina Pramuka dan Pamong Saka sebagai penanggung jawab pembinaan Pramuka pada satuannya secara berkala berkewajiban untuk mengadakan penilaian terhadap pengembangan Tata usaha satuannya baik sebagian atau seluruhnya sehingga tercipta proses pendidikan tentang dasar-dasar Tata Usaha kepada Para Pramuka.
Berikut adalah contoh-contoh administrasi yang biasa dipergunakan di sebuah ambalan Gugus Depan sesuai dengan Lampiran Surat Keputusan Kwarnas Gerakan Pramuka No. 041 Tahun 1995 tentang Petunjuk Pelaksanaan Administrasi Satuan Pramuka.
  1. Formulir / Surat Permohonan Pendaftaran Anggota Untuk Peserta Didik
  2. Daftar Induk Anggota Pramuka Gugus Depan, Dengan format tabel : Nomor urut, Tanggal masuk menjadi anggota, NTA, Nama Lengkap dan tanggal lahir, Agama, Nama Orang Tua, Alamat Lenkap. Buku Daftar induk ini ditandatangani oleh Krani dan diketahui oleh Pembina Gudep.
  3. Administrasi Keuangan Gugus Depan yang terdiri dari laporan pemasukan dan pengeluaran Gugus Depan. Buku Administrasi Keuangan ini ditandatangani oleh Bankir dan diketahui oleh Pembina Gudep.
  4. Daftar Inventaris Gugus Depan, dengan format tabel : Nomor Urut, Nama Barang, Merk / Type, Kode Barang, Jumlah Barang, Harga, Cara Pengadaan, Tanggal pengadaan, Kondisi. Buku Daftar Inventaris Gugus Depan ini ditandatangani oleh Seksi Peralatan dan diketahui oleh Pembina Gudep.( Contoh Format Klik Disini )
  5. Buku Tamu Gugus Depan, dengan formattabel : Nomor Urut, Hari /Tanggal, Nama, Alamat, Jabatan, Tujuan, Saran dan Pesan, Paraf. Buku Tamu Gugus Depan ini ini ditandatangani oleh Petugas Piket dan diketahui oleh Pembina Gudep.
  6. Buku Laporan Data Kegiatan Gugus Depan Per Semester. Contoh :
I. UMUM
1. Gugus Depan : 10.139 – 10.140
2. Alamat : Jalan Raya Siliwangi Ciawigebang
3. Tempat Berlatih :
a. SMAN 1 Ciawigebang
b. Maneungteung
c. Gunung China
II. KEANGGOTAAN
1. Orang Dewasa
A. Pengurus Mabi ………orang
B. Pembina Gugus Depan ………orang
C. Anggota Dewan Kehormatan ………orang
D. Anggota IKABA ………orang
2. Peserta Didik
A. Tamu Ambalan ………orang
B. CTB ………orang
C. Anggota Dewan Ambalan Penegak ………orang
D. Anggota Dewan Ambalan Laksana ………orang
3. Laporan Tingkatan TKK
A. TKK Purwa ………orang
B. TKK Madya ………orang
C. TKK Utama ………orang
III. KEGIATAN
( Diisi dengan berbagai macam kegiatan kepramukaan selama satu semester )
IV. KEUANGAN
1. Pemasukan Rp. ……………………….
2. Pengeluaran Rp. ……………………….
SALDO Rp. ……………………….
V. DOKUMEN KEGIATAN
( terlampir )
Ditandatangani Oleh Paradanam diketahui oleh Pembina.

  1. Buku catatan Peristiwa-peristiwa penting ( Logbook ) berisi kegiatan-kegiatan penting di sertai foto dokumentasi
  2. Buku Program Kerja Tahunan Gugus Depan.
  3. Buku Laporan Catatan Pribadi Anggota. Contoh :
1. Nama Lengkap : ………………………
2. Nama Kecil/Panggilan : ………………………
3. Tempat dan Tanggal Lahir : ………………………
4. Masuk Pramuka Tanggal : ………………………
5. Sifat baik yang perlu dikembangkan : ………………………
6. Sifat yang kurang baik yg perlu dikurangi : ………………………
7. Kepemimpinan yg pernah diikuti : ………………………
8. Peristiwa Penting dalam Pramuka :
No
Hari/Tanggal
Peristiwa
Tempat
Keterangan





9. Observasi terhadap pribadi anggota
SIKAP
NILAI
Kecerdasan
A / B / C / D
Gotong Royong
A / B / C / D
Kedisiplinan
A / B / C / D
Kegembiraan
A / B / C / D
Suka menolong/membantu
A / B / C / D
Loyalitas
A / B / C / D
Kejujuran
A / B / C / D
Inisiatif
A / B / C / D
Kepribadian / Mentalitas
A / B / C / D
Kreatifitas
A / B / C / D
Pengabdian / dedikasi
A / B / C / D

*)Dibagikan setiap semester
  1. Buku Panduan Program Pendidikan Kepramukaan ( Silabus Kepramukaan )
  2. Rencana Pengajaran Pendidikan Kepramukaan