Berdasarkan
hasil rapat koodinasi lintas sektoral kesiapan Operasi Ketupat Lodaya 2012 di
Aula Januraga Mapolres Kuningan pada Selasa 26 Juli yang lalu Polres Kuningan Anggota
Gerakan Pramuka Satuan Karya Bhayangkara siap mensukseskan Operasi Ketupat Lodaya
2012.
“ Kami Polres
Kuningan bersama seluruh stake holders tidak hanya bakal menjaga ketertiban
lalu lintas semata melainkan juga kondusifitas daerah dari gangguan tindak
kriminalitas,” ujar Kapolres Kuningan AKBP Wahyu Bintono Hari Bawoni, SIK
“ Selain itu
juga dibeberapa titik rawan kemacetan, kami akan mendirikan pos-pos pengamanan
seperti di Bandorasa, pasar Cilimus, Pasar Ciawigebang dan Jalan Siliwangi, Polres akan
menginstruksikan Polantas di Polsek setempat dan meminta bantuan kepada TNI,
Satpan, Pol PP, Poljar ( Polisi Pelajar ), PKS, dan Pramuka Saka Bhayangkara
untuk mengatur laju lalu lintas didaerahnya” ujar beliau lagi.
Direncanakan,
pada H-10 upacara pembukaan Operasi Ketupat Lodaya 2012 digelar , dan
pelaksanaaannya dimulai pada H-7 ( 10 Agustus 2012 ) hingga H+7 ( 26 Agustus 2012 )
Keikutsertaan
Anggota Gerakan Pramuka Saka Bhayangkara dalam Operasi Ketupat Lodaya 2012 ini
sesuai dengan himbauan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka melalui suratnya nomor
0719 tentang Karya Bhakti Lebaran 1433 H. Dalam surat tersebut dikatakan bahwa membantu kelancaran arus mudik bukan hanya tanggung jawab pemerintah dan
POLRI, tetapi juga merupakan tanggung jawab masyarakat, termasuk anggota
Gerakan Pramuka. Kwarnas menghimbau kepada seluruh Anggota Gerakan Pramuka
untuk ikut serta bergabung dengan Posko-Posko mudik diwilayah masing-masing dan
terlibat dalam kegiatan Posko dengan mengikutsertakan anggota Gudep dan Saka.
Kegiatan Karya
Bhakti Lebaran 1433 H dilaksanakan guna membantu memberikan informasi
kelancaran arus mudik kepada pemudik baik yang menggunakan kendaraan maupun
para pengguna jalan khususnya dijalur-jalur padat arus mudik dan membantu
pemudik baik perorangan maupun massal yang melaksanakan mudik di stasiun,
terminal dan tempat umum lainnya dengan berkoordinasi dengan pemerintah atau
instansi di wilayah setempat.
Satuan
Karya Pramuka (Saka) Bhayangkara yang akan terjun langsung pada kegiatan ini adalah
wadah kegiatan kebhayangkaraan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
praktis dalam bidang keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas), guna
menumbuhkan kesadaran berperan serta dalam pembangunan nasional. Bhayangkara
sendiri berasal dari bahasa Sansekerta yaitu penolong ataupun pelindung. Nama
Bhayangkara juga digunakan pada zaman majapahit sebah pasukan khusus pengawal
raja yang dipimpin oleh Gajah Mada.
Tujuan dibentuknya Saka Bhayangkara adalah untuk mewujudkan kader-kader bangsa yang ikut serta bertanggungjawab terhadap keamanan dan ketertiban masyarakat melalui pendidikan kebhayangkaraan di dalam Gerakan Pramuka.
Kegiatan kesakaan dilaksanakan di gugusdepan dan satuan karya Pramuka disesuaikan dengan usia dan kemampuan jasmani dan rohani peserta didik. Kegiatan pendidikan tersebut dilaksanakan sedapat-dapatnya dengan praktek berupa kegiatan nyata yang memberi kesempatan peserta didik untuk menerapkan sendiri pengetahuan dan kecakapannya dengan menggunakan perlengkapan yang sesuai dengan keperluannya.
Saka Bhayangkara meliputi 4 (empat) krida, yaitu :
1. Krida Ketertiban Masyarakat
2. Krida Lalu Lintas
3. Krida Pencegahan dan Penaggulangan Bencana
4. Krida Tindakan Pertama Tempat Kejadian Perkara (TPKP)
Tujuan dibentuknya Saka Bhayangkara adalah untuk mewujudkan kader-kader bangsa yang ikut serta bertanggungjawab terhadap keamanan dan ketertiban masyarakat melalui pendidikan kebhayangkaraan di dalam Gerakan Pramuka.
Kegiatan kesakaan dilaksanakan di gugusdepan dan satuan karya Pramuka disesuaikan dengan usia dan kemampuan jasmani dan rohani peserta didik. Kegiatan pendidikan tersebut dilaksanakan sedapat-dapatnya dengan praktek berupa kegiatan nyata yang memberi kesempatan peserta didik untuk menerapkan sendiri pengetahuan dan kecakapannya dengan menggunakan perlengkapan yang sesuai dengan keperluannya.
Saka Bhayangkara meliputi 4 (empat) krida, yaitu :
1. Krida Ketertiban Masyarakat
2. Krida Lalu Lintas
3. Krida Pencegahan dan Penaggulangan Bencana
4. Krida Tindakan Pertama Tempat Kejadian Perkara (TPKP)
Hasil yang diharapkan dibentuknya Saka Bhayangkara adalah agar para
aanggota Gerakan Pramuka :
1. Memiliki pengetahuan, kemampuan, kecakapan, dan keterampilan serta pengalaman dalam bidang kebhayangkaraan.
2. Memiliki sikap hidup yang tertib dan disiplin serta ketaatan terhadap peraturan hokum dan norma social yang berlaku dalam masyarakat
3. Memiliki sikap, kebiasaan dan perilaku yang tangguh sehingga mampu mencegah, menangkal serta menanggulangi timbulnya setiap kejadian kamtibmas.
4. Memiliki kepekaan dan kewaspadaan serta daya tanggap dan penyesuaian terhadap setiap perubahan dan dinamika social di lingkungannya.
5. Mamou memberikan latihan tentang pengetahuan kamtibmas kepada para anggota Gerakan Pramuka di Gugusdepannya.
6. Mampu menyelenggarakan pengamanan lingkungan serta secara swakarsa, swadaya dan swasembada, serta secara nyata yang berguna bagi dirinya dan bagi masyarakat lingkungannya.
7. Mampu melakukan tindakan pertama terhadap kasus kejahatan tertangkap tangan yang terjadi di lingkungannya untuk kemudian segera menyerahkan kepada Polri.
8. Mampu membantu Polri dalam pengamanan TKP dan melaporkan kejadian tersebut serta bersedia menjadi saksi.
1. Memiliki pengetahuan, kemampuan, kecakapan, dan keterampilan serta pengalaman dalam bidang kebhayangkaraan.
2. Memiliki sikap hidup yang tertib dan disiplin serta ketaatan terhadap peraturan hokum dan norma social yang berlaku dalam masyarakat
3. Memiliki sikap, kebiasaan dan perilaku yang tangguh sehingga mampu mencegah, menangkal serta menanggulangi timbulnya setiap kejadian kamtibmas.
4. Memiliki kepekaan dan kewaspadaan serta daya tanggap dan penyesuaian terhadap setiap perubahan dan dinamika social di lingkungannya.
5. Mamou memberikan latihan tentang pengetahuan kamtibmas kepada para anggota Gerakan Pramuka di Gugusdepannya.
6. Mampu menyelenggarakan pengamanan lingkungan serta secara swakarsa, swadaya dan swasembada, serta secara nyata yang berguna bagi dirinya dan bagi masyarakat lingkungannya.
7. Mampu melakukan tindakan pertama terhadap kasus kejahatan tertangkap tangan yang terjadi di lingkungannya untuk kemudian segera menyerahkan kepada Polri.
8. Mampu membantu Polri dalam pengamanan TKP dan melaporkan kejadian tersebut serta bersedia menjadi saksi.
Yang
lebih berperan penting pada Operasi Ketupat Lodaya 2012 ini adalah anggota
Satuan Karya Bhayangkara Krida Lalu Lintas yang telah disiapkan disetiap Polsek
yang berada di wilayah Kwartir Cabang Kuningan.
Sementara itu, Ketua Dewan
Saka Bhayangkara Polsek Ciawigebang Ahmad Maulana Ihsan mengatakan bahwa,
tempat Operasi ketupat Lodaya 2012 Polsek Ciawigebang dipusatkan di pertigaan /
bundaran terminal Ciawigebang. Mereka akan membantu arus mudik di sekitar Pasar Ciputat dan mengendalikan
lalulintas yang bertujuan dari Jalaksana – Ciawigebang, Kuningan-Ciawigebang ,
dan Kuningan – Jawa Tengah.
Saka Bhayangkara
Ciawigebang akan menurunkan 25 orang personilnya dibantu oleh Anggota Dewan
Kerja Ranting Kwartir Ranting Ciawigebang.
Mereka akan dibagi dua
shift yaitu pagi mulai dari pukul 07.00 – 12.00 dan shift siang mulai pukul 12.00 s.d 17.00. Setiap shift terdiri
dari 12-13 orang personil yang akan menempati titik rawan padat lalu lintas.
Semoga kegiatan Karya
Bhakti Lebaran 1433 H melalui Operasi Ketupat Lodaya 2012 ini mampu mencitrakan
Gerakan Pramuka ke arah yang lebih positif, bahwa Kegiatan-kegiatan Pramuka
penegak lebih mengedepakan pada pengabdian masyarakat.***Raff
0 komentar:
Posting Komentar