Pages

Dasa Dharma Pramuka

Kedai

www.raff29.wordpress.com. Diberdayakan oleh Blogger.

Kamis, 09 Agustus 2012

Karya Bhakti Pramuka di Operasi Ketupat 2012


Berdasarkan hasil rapat koodinasi lintas sektoral kesiapan Operasi Ketupat Lodaya 2012 di Aula Januraga Mapolres Kuningan pada Selasa  26 Juli yang lalu Polres Kuningan Anggota Gerakan Pramuka Satuan Karya Bhayangkara siap mensukseskan Operasi Ketupat Lodaya 2012.
“ Kami Polres Kuningan bersama seluruh stake holders tidak hanya bakal menjaga ketertiban lalu lintas semata melainkan juga kondusifitas daerah dari gangguan tindak kriminalitas,” ujar Kapolres Kuningan AKBP Wahyu Bintono Hari Bawoni, SIK
“ Selain itu juga dibeberapa titik rawan kemacetan, kami akan mendirikan pos-pos pengamanan seperti di Bandorasa, pasar Cilimus, Pasar Ciawigebang  dan Jalan Siliwangi, Polres akan menginstruksikan Polantas di Polsek setempat dan meminta bantuan kepada TNI, Satpan, Pol PP, Poljar ( Polisi Pelajar ), PKS, dan Pramuka Saka Bhayangkara untuk mengatur laju lalu lintas didaerahnya” ujar beliau lagi.
Direncanakan, pada H-10 upacara pembukaan Operasi Ketupat Lodaya 2012 digelar , dan pelaksanaaannya dimulai pada H-7 ( 10 Agustus 2012 ) hingga H+7 ( 26 Agustus 2012 )

Keikutsertaan Anggota Gerakan Pramuka Saka Bhayangkara dalam Operasi Ketupat Lodaya 2012 ini sesuai dengan himbauan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka melalui suratnya nomor 0719 tentang Karya Bhakti Lebaran 1433 H. Dalam surat tersebut dikatakan  bahwa membantu kelancaran arus mudik  bukan hanya tanggung jawab pemerintah dan POLRI, tetapi juga merupakan tanggung jawab masyarakat, termasuk anggota Gerakan Pramuka. Kwarnas menghimbau kepada seluruh Anggota Gerakan Pramuka untuk ikut serta bergabung dengan Posko-Posko mudik diwilayah masing-masing dan terlibat dalam kegiatan Posko dengan mengikutsertakan anggota Gudep dan Saka.
Kegiatan Karya Bhakti Lebaran 1433 H dilaksanakan guna membantu memberikan informasi kelancaran arus mudik kepada pemudik baik yang menggunakan kendaraan maupun para pengguna jalan khususnya dijalur-jalur padat arus mudik dan membantu pemudik baik perorangan maupun massal yang melaksanakan mudik di stasiun, terminal dan tempat umum lainnya dengan berkoordinasi dengan pemerintah atau instansi di wilayah setempat.

Satuan Karya Pramuka (Saka) Bhayangkara yang akan terjun langsung pada kegiatan ini adalah wadah kegiatan kebhayangkaraan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan praktis dalam bidang keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas), guna menumbuhkan kesadaran berperan serta dalam pembangunan nasional. Bhayangkara sendiri berasal dari bahasa Sansekerta yaitu penolong ataupun pelindung. Nama Bhayangkara juga digunakan pada zaman majapahit sebah pasukan khusus pengawal raja yang dipimpin oleh Gajah Mada.
Tujuan dibentuknya Saka Bhayangkara adalah untuk mewujudkan kader-kader bangsa yang ikut serta bertanggungjawab terhadap keamanan dan ketertiban masyarakat melalui pendidikan kebhayangkaraan di dalam Gerakan Pramuka.
Kegiatan kesakaan dilaksanakan di gugusdepan dan satuan karya Pramuka disesuaikan dengan usia dan kemampuan jasmani dan rohani peserta didik. Kegiatan pendidikan tersebut dilaksanakan sedapat-dapatnya dengan praktek berupa kegiatan nyata yang memberi kesempatan peserta didik untuk menerapkan sendiri pengetahuan dan kecakapannya dengan menggunakan perlengkapan yang sesuai dengan keperluannya.
Saka Bhayangkara meliputi 4 (empat) krida, yaitu :
1. Krida Ketertiban Masyarakat
2. Krida Lalu Lintas
3. Krida Pencegahan dan Penaggulangan Bencana
4. Krida Tindakan Pertama Tempat Kejadian Perkara (TPKP)

Hasil yang diharapkan dibentuknya Saka Bhayangkara adalah agar para aanggota Gerakan Pramuka :
1. Memiliki pengetahuan, kemampuan, kecakapan, dan keterampilan serta pengalaman dalam bidang kebhayangkaraan.
2. Memiliki sikap hidup yang tertib dan disiplin serta ketaatan terhadap peraturan hokum dan norma social yang berlaku dalam masyarakat
3. Memiliki sikap, kebiasaan dan perilaku yang tangguh sehingga mampu mencegah, menangkal serta menanggulangi timbulnya setiap kejadian kamtibmas.
4. Memiliki kepekaan dan kewaspadaan serta daya tanggap dan penyesuaian terhadap setiap perubahan dan dinamika social di lingkungannya.
5. Mamou memberikan latihan tentang pengetahuan kamtibmas kepada para anggota Gerakan Pramuka di Gugusdepannya.
6. Mampu menyelenggarakan pengamanan lingkungan serta secara swakarsa, swadaya dan swasembada, serta secara nyata yang berguna bagi dirinya dan bagi masyarakat lingkungannya.
7. Mampu melakukan tindakan pertama terhadap kasus kejahatan tertangkap tangan yang terjadi di lingkungannya untuk kemudian segera menyerahkan kepada Polri.
8. Mampu membantu Polri dalam pengamanan TKP dan melaporkan kejadian tersebut serta bersedia menjadi saksi.


Yang lebih berperan penting pada Operasi Ketupat Lodaya 2012 ini adalah anggota Satuan Karya Bhayangkara Krida Lalu Lintas yang telah disiapkan disetiap Polsek yang berada di wilayah Kwartir Cabang Kuningan.
Sementara itu, Ketua Dewan Saka Bhayangkara Polsek Ciawigebang Ahmad Maulana Ihsan mengatakan bahwa, tempat Operasi ketupat Lodaya 2012 Polsek Ciawigebang dipusatkan di pertigaan / bundaran terminal Ciawigebang. Mereka akan membantu arus mudik  di sekitar Pasar Ciputat dan mengendalikan lalulintas yang bertujuan dari Jalaksana – Ciawigebang, Kuningan-Ciawigebang , dan Kuningan – Jawa Tengah.
Saka Bhayangkara Ciawigebang akan menurunkan 25 orang personilnya dibantu oleh Anggota Dewan Kerja Ranting Kwartir Ranting Ciawigebang.
Mereka akan dibagi dua shift yaitu pagi mulai dari pukul 07.00 – 12.00 dan shift siang mulai  pukul 12.00 s.d 17.00. Setiap shift terdiri dari 12-13 orang personil yang akan menempati titik rawan  padat lalu lintas.
Semoga kegiatan Karya Bhakti Lebaran 1433 H melalui Operasi Ketupat Lodaya 2012 ini mampu mencitrakan Gerakan Pramuka ke arah yang lebih positif, bahwa Kegiatan-kegiatan Pramuka penegak lebih mengedepakan pada pengabdian masyarakat.***Raff

0 komentar: