Pages

Dasa Dharma Pramuka

Kedai

www.raff29.wordpress.com. Diberdayakan oleh Blogger.

Kamis, 09 Agustus 2012

WORKSHOP JURNALISTIK DAN KEWIRAUSAHAAN



Sampai saat ini, media cetak dan elektronik merupakan media yang paling efektif dan efisien dalam menyampaikan ilmu baru. Spektrum sasaran yang luas dan mudah pendokumentasiannya, membuat dua jenis media tersebut memiliki keunggulan dibanding dengan kegiatan-kegiatan ilmiah. Begitu kuatnya kekuatan sebuah media. Dalam lingkup Gerakan Pramuka, kekuatan media jelas dipengaruhi seberapa hebat lembaga pers yang menaunginya dan para personal yang bertugas di dalamnya.
Mengingat Gerakan Pramuka adalah lembaga berskala nasional bahkan internasional dengan anggota yang tersebar di seluruh wilayah NKRI, maka diperlukan pembinaan khusus setiap jangka waktu tertentu guna menaikkan kemampuan/skill anggota Pramuka itu sendiri. Tidak hanya dalam bidang tehnik kepramukaan namun juga pengetahuan lainnya terutama dalam bidang penulisan dan wira usaha.
Sementara ini kegiatan Pramuka hanya terpaku pada kegiatan-kegiatan yang bersifat teoritis formal, keilmuan yang bersifat aplikasi kurang begitu menonjol atau bahkan hanya sedikit mendapat sentuhan. Selain itu banyak yang memandang bahwa kegiatan kepramukaan kurang tersentuh kegiatan-kegiatan yang bersifat kewirausahaan yang lebih mengedepankan kemandirian yang menjadi ciri khas Pramuka itu sendiri.
Dan pada akhirnya, demi mengakomodasi semua hal yang telah tersebut di atas, Majalah Media Pramuka Kwartir Cabang Kuningan dan Gugus Dharma Roverscout memandang perlu diadakannya sebuah workshop tentang kejurnalistikan yang dilaksanakan bersama dengan motivasi kewirausahaan dan buka puasa bersama.. “Semoga dengan adanya kegiatan semacam ini, proses pendidikan kepada generasi muda untuk mengarahkan aktivitas mereka ke arah yang lebih positif dapat ikut terbantu serta dapat terbentuk pencitraan pers Pramuka yang lebih kompeten.”
Menurut AR Affandi, Ketua penyeleggara. Kegiatan ini hanya embrio kecil untuk kegiatan sejenis yang lebih besar. Diawali dengan Dewan Kerja Ranting Ciawigebang dan anggota Gugus Darma Roverscout sebagai peserta, diharapkan nantinya Kwartir Cabang Kuningan khususnya bidang Bina Muda dapat menyelenggarakan kegiatan ini dengan diikuti peserta dari  anggota gerakan Pramuka Se-Kwarcab Kuningan.
Kegiatan workshop ini dilaksanakan pada tanggal 27 Juli 2012 bertempat di Raudlatul Athfal Al Ikhlas Desa Pasayangan Kecamatan Lebakwangi diikuti oleh 30 orang peserta. Acara dimulai dengan pemberian materi tehnik penulisan berita dan reportase yang disampaikan oleh Kak Jaenal Mutakin, S.Pd, kemudian dilanjutkan dengan Tehnik Membuat Cerpen dan Puisi yang di sampakan oleh Kak AR. Affandi.

Pada kesempatan pertama Kak Jaenal Mutakin, S.Pd yang lebih dikenal dengan Kak Jeje menyampaikan bagaimana caranya membuat suatu berita yang berpegang pada kaidah pokok pemberitaan 5W 1H. What, Where, When, Why, Who dan How.

Sesi Kedua dilanjutkan dengan pembahasan cara membuat Cerita pendek dan Puisi. Ka AR Affandi menampaikan bahwa untuk menulis sebuah karya sastra bukanlah hal yang sulit. Remaja sekarang yang  biasa menulis dibuku harian mempunyai kesempatan untuk menjadi penulis besar. Sebab dengan menulis, kita bisa menghargai perasaan kita dalam bentuk tulisan. Dengan mengasah pengetahuan menulis, penguasaan pemilihan kata dan gaya bahasa. Hobi menulis di buku harian tidak mustahil catatan harian kita bisa menjadi salah satu karya sastra terkenal.
Kemampuan menulis karya sastra pada satu sisi diyakini sebagai sebuah bakat yang nota bene dibawa seseorang sejak lahir, namun pada sisi lain diyakini sebagai sebuah hasil belajar. Dari berbagai sharing pengalaman dari orang-orang yang sudah menghasilkan karya sastra, sebagian besar di antaranya mengatakan bahwa kemampuan mereka lebih banyak ditentukan oleh latihan, latihan, dan latihan. Kalau dibuat perbandingan, faktor bakat hanya memberikan kontribusi 10-15%, sedangkan selebihnya adalah factor belajar dan latihan. Tuntutan yang diberikan oleh kurikulum untuk siswa SMA sebenarnya tidak terlalu tinggi. Namun, tidak ada salahnya jika kemampuan menulis cerpen yang akan dipelajari ini dapat memberikan bekal hidup di kelak kemudian hari. Artinya, siapa tahu dengan sungguh-sungguh belajar menulis cerpen, ketika menempuh pendidikan, para anggota Pramuka dapat ”nyambi” mencari uang saku melalui cerpen. Di sela-sela belajar,  mereka dapat menghasilkan cerpen yang kemudian dikirim ke media massa, dan kalau dimuat akan mendapat uang saku. Dengan demikian, generasi muda ini tidak seratus persen bergantung pada orangtua mereka. Dengan kemandirian finansial seperti itu proses hidup sebagai ”parasit” bagi orang lain dapat sesegera mungkin diakhiri.
Melihat kesempatan peserta didik Pramuka untuk berwirausaha, Kak teguh Joko Pamungkas sebagai pembicara terakhir memberikan rahasia-rahasia sukses sang  maestro.

Beliau menjelaskan bahwa kita adalah apa yang kita kerjakan bukan apa yang kita hasilkan. Mencoba- dan terus mencoba hingga menemukan keberhasilan. Ia uga mengingatkan bahwa keberhasilan itu adalah buah dari kegagalan. Seorang  Albert Einstein baru bisa menemukan teori relativitas pada percobaannya yang ke 100, itu artinya 99 kali ia telah mengalami kegagalan. Bayangkan jika Einstein berhenti di percobaan  99, maka teori relativitas tidak akan ada dimuka bumi ini.
Remaja sekarang kadang selalu kalah oleh kegagalan, ia akan berhenti melangkah saat apa yang ia kerjakan menemui kegagalan. Itulah yang disebut virus motivasi yang bisa dicegah dengan adanya motivasi untuk berubah, membebaskan dari belenggu nurani, dan menganggap semuanya bisa kita lakukan yang terbaik. Hal tersebut tidak sempurna jika tidak diiringi dengan zero mind process. Jika kita  ikhlas dan jernih (0) maka kita akan mendekati yang Maha Tak Terhingga yaitu Allah Kita tahu bahwa .Angka berapa pun kalau dibagi dengan 0 (nol) maka akan mendekati angka tak terhingga dan yang tak terhingga itu hanyalah Allah SWT.
Diakhir pembicaraaanya Ka Teguh meminta kita bisa mengikuti filosofi air yang selalu mencari jalan tanpa merusak dan punya tujuan, rendah hati dan mengalir ke bawah.
Acara kemudian dilanjutkan dengan iftor jamai dan taraweh bersama. Menurut Kak AR Affandi hasil dari workshop ini diharapkan peserta dapat menghasilkan karya yang bisa diikut sertakan pada lomba yang diselenggarakan oleh Kwartir nasional dalam rangka memperingati 100 tahun masuknya Kepanduan di Indonesia.***Raff

0 komentar: