Sampai saat ini, media cetak dan elektronik merupakan
media yang paling efektif dan efisien dalam menyampaikan ilmu baru. Spektrum
sasaran yang luas dan mudah pendokumentasiannya, membuat dua jenis media
tersebut memiliki keunggulan dibanding dengan kegiatan-kegiatan ilmiah. Begitu
kuatnya kekuatan sebuah media. Dalam lingkup Gerakan Pramuka, kekuatan media
jelas dipengaruhi seberapa hebat lembaga pers yang menaunginya dan para
personal yang bertugas di dalamnya.
Mengingat Gerakan Pramuka adalah lembaga berskala
nasional bahkan internasional dengan anggota yang tersebar di seluruh wilayah
NKRI, maka diperlukan pembinaan khusus setiap jangka waktu tertentu guna menaikkan
kemampuan/skill anggota Pramuka itu sendiri. Tidak hanya dalam bidang tehnik
kepramukaan namun juga pengetahuan lainnya terutama dalam bidang penulisan dan
wira usaha.
Sementara ini kegiatan Pramuka hanya terpaku pada
kegiatan-kegiatan yang bersifat teoritis formal, keilmuan yang bersifat
aplikasi kurang begitu menonjol atau bahkan hanya sedikit mendapat sentuhan. Selain
itu banyak yang memandang bahwa kegiatan kepramukaan kurang tersentuh
kegiatan-kegiatan yang bersifat kewirausahaan yang lebih mengedepankan
kemandirian yang menjadi ciri khas Pramuka itu sendiri.
Dan pada akhirnya, demi mengakomodasi semua hal yang
telah tersebut di atas, Majalah Media Pramuka Kwartir Cabang Kuningan dan Gugus
Dharma Roverscout memandang perlu diadakannya sebuah workshop tentang
kejurnalistikan yang dilaksanakan bersama dengan motivasi kewirausahaan dan
buka puasa bersama.. “Semoga dengan adanya kegiatan semacam ini, proses
pendidikan kepada generasi muda untuk mengarahkan aktivitas mereka ke arah yang
lebih positif dapat ikut terbantu serta dapat terbentuk pencitraan pers Pramuka
yang lebih kompeten.”
Menurut AR Affandi, Ketua penyeleggara. Kegiatan ini
hanya embrio kecil untuk kegiatan sejenis yang lebih besar. Diawali dengan
Dewan Kerja Ranting Ciawigebang dan anggota Gugus Darma Roverscout sebagai
peserta, diharapkan nantinya Kwartir Cabang Kuningan khususnya bidang Bina Muda
dapat menyelenggarakan kegiatan ini dengan diikuti peserta dari anggota gerakan Pramuka Se-Kwarcab Kuningan.
Kegiatan workshop ini dilaksanakan pada tanggal 27 Juli
2012 bertempat di Raudlatul Athfal Al Ikhlas Desa Pasayangan Kecamatan Lebakwangi
diikuti oleh 30 orang peserta. Acara dimulai dengan pemberian materi tehnik
penulisan berita dan reportase yang disampaikan oleh Kak Jaenal Mutakin, S.Pd,
kemudian dilanjutkan dengan Tehnik Membuat Cerpen dan Puisi yang di sampakan
oleh Kak AR. Affandi.
Pada kesempatan pertama Kak Jaenal Mutakin, S.Pd yang
lebih dikenal dengan Kak Jeje menyampaikan bagaimana caranya membuat suatu
berita yang berpegang pada kaidah pokok pemberitaan 5W 1H. What, Where, When,
Why, Who dan How.
Sesi Kedua dilanjutkan dengan pembahasan cara membuat
Cerita pendek dan Puisi. Ka AR Affandi menampaikan bahwa untuk menulis sebuah
karya sastra bukanlah hal yang sulit. Remaja sekarang yang biasa menulis dibuku harian mempunyai
kesempatan untuk menjadi penulis besar. Sebab dengan menulis, kita bisa
menghargai perasaan kita dalam bentuk tulisan. Dengan mengasah pengetahuan
menulis, penguasaan pemilihan kata dan gaya bahasa. Hobi menulis di buku harian
tidak mustahil catatan harian kita bisa menjadi salah satu karya sastra terkenal.
Kemampuan menulis karya sastra pada satu sisi diyakini
sebagai sebuah bakat yang nota bene dibawa seseorang sejak lahir, namun pada
sisi lain diyakini sebagai sebuah hasil belajar. Dari berbagai sharing
pengalaman dari orang-orang yang sudah menghasilkan karya sastra, sebagian
besar di antaranya mengatakan bahwa kemampuan mereka lebih banyak ditentukan
oleh latihan, latihan, dan latihan. Kalau dibuat perbandingan, faktor bakat hanya memberikan kontribusi 10-15%,
sedangkan selebihnya adalah factor belajar dan latihan. Tuntutan yang diberikan
oleh kurikulum untuk siswa SMA sebenarnya tidak terlalu tinggi. Namun, tidak
ada salahnya jika kemampuan menulis cerpen yang akan dipelajari ini dapat
memberikan bekal hidup di kelak kemudian hari. Artinya, siapa tahu dengan
sungguh-sungguh belajar menulis cerpen, ketika menempuh pendidikan, para anggota Pramuka dapat ”nyambi” mencari uang saku melalui
cerpen. Di sela-sela belajar, mereka dapat menghasilkan cerpen yang kemudian
dikirim ke media massa, dan kalau dimuat akan mendapat uang saku. Dengan
demikian, generasi muda ini tidak seratus persen
bergantung pada orangtua mereka. Dengan kemandirian finansial seperti itu
proses hidup sebagai ”parasit” bagi orang lain dapat sesegera mungkin diakhiri.
Melihat
kesempatan peserta didik Pramuka untuk berwirausaha, Kak teguh Joko Pamungkas
sebagai pembicara terakhir memberikan rahasia-rahasia sukses sang maestro.
Beliau
menjelaskan bahwa kita adalah apa yang kita kerjakan bukan apa yang kita
hasilkan. Mencoba- dan terus mencoba hingga menemukan keberhasilan. Ia uga
mengingatkan bahwa keberhasilan itu adalah buah dari kegagalan. Seorang Albert Einstein baru bisa menemukan teori
relativitas pada percobaannya yang ke 100, itu artinya 99 kali ia telah
mengalami kegagalan. Bayangkan jika Einstein berhenti di percobaan 99, maka teori relativitas tidak akan ada
dimuka bumi ini.
Remaja
sekarang kadang selalu kalah oleh kegagalan, ia akan berhenti melangkah saat
apa yang ia kerjakan menemui kegagalan. Itulah yang disebut virus motivasi yang
bisa dicegah dengan adanya motivasi untuk berubah, membebaskan dari belenggu
nurani, dan menganggap semuanya bisa kita lakukan yang terbaik. Hal tersebut
tidak sempurna jika tidak diiringi dengan zero mind process. Jika kita ikhlas dan jernih (0) maka kita akan mendekati yang Maha Tak Terhingga yaitu Allah Kita tahu bahwa .Angka berapa pun kalau dibagi dengan 0
(nol) maka akan mendekati angka tak terhingga dan yang tak terhingga itu hanyalah Allah SWT.
Diakhir
pembicaraaanya Ka Teguh meminta kita bisa mengikuti filosofi air yang selalu
mencari jalan tanpa merusak dan punya tujuan, rendah hati dan mengalir ke
bawah.
Acara
kemudian dilanjutkan dengan iftor jamai dan taraweh bersama. Menurut Kak AR
Affandi hasil dari workshop ini diharapkan peserta dapat menghasilkan karya
yang bisa diikut sertakan pada lomba yang diselenggarakan oleh Kwartir nasional
dalam rangka memperingati 100 tahun masuknya Kepanduan di Indonesia.***Raff
0 komentar:
Posting Komentar