Pages

Dasa Dharma Pramuka

Kedai

www.raff29.wordpress.com. Diberdayakan oleh Blogger.

Sabtu, 18 April 2009

Teknik Perkemahan

o PERKEMAHAN SEBAGAI ALAT PENDIDIKAN

Kita ketahui bahwa perkemahan merupakan suatu kegiatan yang amat menarik bagi peserta didik. Pada liburan sekolah mereka meningalkan rumah, pergi ke alam bebas dan disana mendirikan tenda untuk berkemah. Mereka memilih tempat di daerah pantai yang indah, dilereng pegunungan yang sejuk atau di lembah yang mempesona, kadang-kadang juga di tepi huta dekat sungai dengan pemandangan yang menakjubkan. Dengan riang gembira semua acara mereka lakukan dengan bekerjasama secara berkelompok. Alat perkemahan mereka buat sendiri dengan memanfaatkan bahan yang ada di alam sekitarnya sebanyak mungkin tanpa merusak lingkungan.

Dalam perkemahan mereka bermain, bertualang, menjelajah, mengamati, dan menyelidiki, berlatih, dan menyiapkan segala keperluan untuk hidup sehari-hari selama berkemah. Suasana yang baik itu oleh Pembina diarahkan untuk maksud-maksud pendidikan. Melalui berkemah kita mendidik mereka akan banyak hal.

o MAKSUD DAN TUJUAN

  1. Perkemahan Dalam Gerakan Pramuka mempunyai maksud :

- Mempraktekan sistem beregu

- Mempraktekkan prinsip swadaya dan keprasahajan hidup

- Mempraktekkan pembinaan jasmani dan rohani

- Mempraktekan pembinaan hidup beragama

- Menjadi alat untuk mengamti pribadi peserta didik

  1. Perkemahan mempunyai tujuan :

- Meningkatkan keyakinan dan ketakwaan pada Tuhan YME

- Membina mental dan kepercayaan pada diri sendiri

- Meningkatkan kesehatan dan daya tahan tubuh

- Meningkatkan daya kreasi, ketangkasan dan keterampilan

- Membina kerjasama, gotong royong, dan kerukunan

- Melatih hidup prasahaja dan berswadaya

- Memperluas pengetahuan dan menambah pengalaman

- Menanamkan kecintaan pada tanah air dan menumbuhkan kesadaran untuk berbhakti

o MACAM-MACAM PERKEMAHAN

  1. Menurut waktunya, perkemahan terbagi dalam :
    1. Perkemahan satu hari ( Siang Hari Saja ) kadang-kadang disebut PERSARI
    2. Perkemahan Sabtu Minggu disebut Juga PERSAMi
    3. Perkemahan 3 hari 2 malam
    4. Perkemahan yuang lebih dari 3 hari
  2. Menurut tempat berkemah, dinagi dalam :
    1. Perkemahan menetap, dari awal sampai akhir tetap ditempat itu
    2. Perkemahan Safari, berpindah-pindah tempat
  3. Menurut Tujuannya, perkemahan dibagi dalam :
    1. Perkemahan untuk Lomba
    2. Perkemahan untuk Persahabatan dengan acara santai
    3. Perkemahan untuk berkarya ( Menyelesaikan Proyek )
    4. Perkemahan untuk penyelidikan alam dan lingkungan
    5. Perkemahan untuk rekreasi
  4. Menurut Jumlah Peserta dan tingkatnya, perkemahan dibagi dalam :
    1. Perkemahan 2 orang ( Perkemahan pengembaraan penegak )
    2. Perkemahan satu regu penggalang
    3. Perkemahan satuan perindukan Siaga / pasukan Penggalang / Amablan Penegak / Racana Pandega
    4. Perkemahan tingkat Ranting / Cabang/ Daerah / Nasional / Kawasan / Dunia

o TEKNIK PELAKSANAAN PERKEMAHAN

Untuk suatu perkemahan yang baik, maka prosedur yang harus ditempuh adalah :

a. Persiapan

1. Penentuan waktu, tempat, tujuan, dan biaya

2. Pengadaan peralatan dan perbekalan, peninjauan ke tempat berkemah

3. Izin orang tua peserta didik dan izin / pemberitahuan penguasa setempat

4. Pembentukan panitia pelaksana

5. Memantapkan kesiapan mental, fisik dan keterampilan

b. Pelaksana

1. Pemimpin perkemahan sebagai penanggung jawab

2. Pembantu-pembantu dari pembina pramuka

3. Panitia/Staf Pelaksana sesuai keperluan

4. Pembagian tugas

Contoh Kepanitiaan :

Ketua : ABDUL KARIM

Wakil Ketua : SUHENDAR

Sekretaris : SITI KHOIRIYAH, NENENG HAIRUNISSA

Bendahara : MAULIDIANINGSIH, YUYUN YUNINGSIH

Seksi – Seksi

Acara : Koordinator : MIMI MARPUAH

- Upacara : M.Jakaria, Santini

- Wide Game : Arif RH, Andi SS

- Olahraga : Mamat H, Elis Sagita

- LCT : Risman R, Elsa L

- Seni : Rosdiana, Desi AS

- Api Unggun : Endeh R, Fitri M

- Keagamaan : Jejen JA, Ita AR

Peralatan : Koordinator : HENDRI LESMANA

- Gapura : Jaja Jajuli, Taufik

- Tiang Bendera : Jajang N, Erlan E

- Pengkaplingan : Alpi MM, Taufik H

- Api Unggun : Imam S, Ade K, Kurnia AW

Humas : Koordinator : ARIF RAHMAN HAKIM

- Ayu Kurnia

- Wahli

P3K : Koordinator : EMPAT SITI PATIMAH

- Yuli Yulianti

- Ita Rosita

- Maesaroh

Konsumsi : Koordinator : DEWI TRISILOWATI

- Lilim HS

- Pipih P

- Sarah L

c. Acara

1. Acara harian yang menjelaskan acara pokok secara garis besar

2. Acara kegiatan keseluruhan yang berisi perincian waktu dan kegiatan, selama berkemah

3. Acara Barung / Regu / Sangga

Selasa 21 Oktober 2008

WAKTU

JENIS KEGIATAN

KOORDINATOR

07.00 – 07.30

Pemberangkatan

A.Karim,Risman

07.30 – 08.30

Ngababak-babak lembur

Risman, Mae

08.30 – 09.00

Gladi Upacara Pembukaan

Fitri,Endeh

09.00 – 10.00

Upacara Pembukaan

Mimi

10.00 – 11.00

Menghitung Nasi

Yuyun,Alpi

11.00 – 13.00

Pengujian Sku

Elsa Lusiana

13.00 – 16.00

Perlombaan

- Putra = Futsal Gembira

- Putri = Pinci estafet

Siti Khoiriyah, Arip RH

16.00 – 17.30

Istirahat, Mandi & Salat Ashar

Jejen Jaenal Abidin

17.30 – 18.00

Turun Senja

Banjar 1Pasbend

18.00 – 19.45

Shalat maghrib,makan dan shalat isya

Jejen Jaenal/ Imam : Kak Yopi A

19.45 – 21.30

LCT Pramuka

Risman, Elsa

21.30 – 04.30

Sungai Kelay di Pulau Kapuk

Kumaha Dewek

Rabu 22 Oktober 2008

WAKTU

JENIS KEGIATAN

KOORDINATOR

04.30 – 05.30

Mandi dan shalat subuh berjamaah

DKP VIII/Imam : Kak Yopi

05.30 – 06.30

Ngala Kesang

Wahli, Elis

06.30 – 07.00

Karuhunan

DKP IX, Rover Scout

07.00 – 07.30

Kibar bendera Pagi

Banjar 2 Pasben

07.30 –13.30

Wide Game

Arif, Andi SS

13.30 –14.00

4 Sehat 5 Sempurna

DKP VIII

14.00 – 16.30

Game Out Bound

Siti, Arif

16.30 – 17.30

Shalat ashar

Dewi, Jejen JA

17.30 – 18.00

Turun Senja

Banjar 3 Pasben

18.00 – 19.45

Shalat maghrib,makan dan shalat isya

Kurnia AW/Imam Kak Sutrisno

19.30 – 22.30

Api Unggun

Fitri, Endeh

22.30 – 04.30

Merapatkan barisan bulu mata

Sorangan-sorangan

Minggu, 23 Oktober 2008

WAKTU

JENIS KEGIATAN

KOORDINATOR

04.30 – 05.30

Mandi dan shalat subuh berjamaah

Jajang,Imam : Kak Sutrisno

05.30 – 06.30

Ngala Kesang deui

Mamat, Jaja Jajuli

06.30 – 07.30

Karuhunan Deui

Jaka, Rover Scout

07.30 – 07.30

Kibar Bendera Pagi

Banjar 1 Pasben

08.30 – 09.00

Gladi Upacara Penutupan

Santini, Neneng

09.00 – 10.00

Upacara Penutupan

Yuyun, Endeh

10.00 – 10.30

Bongkar Tenda

DKP VIII IX

10.30 – 11.00

Operasi Semut

Semua Peserta

11.00 - …

Gelang sipatu Gelang Gitu Loh

d. Pelaksanaan

1. Kegiatan hendaknya diusahakan menurut rencana yang telah dipersiapkan sesuai dengan tujuan perkemahnnya

2. Acara mungkin dapat berubah sesuai dengan perkembangan keadaan

3. Pelaksanaan acara harus disesuaikan dengan kemampuan peserta didik dan acara berikutnya.

4. Mengusahakan adanya acara pengganti dan tambahan untuk memberi kesibukan pada waktu terluang

5. Faktor pengamanan dan keselamatan peserta harus diperhatikan

e. Penyelesaian

1. Pembongkaran Tenda-tenda

2. Pembersihan tempat Kemah

3. Pengecekan pengembalian barang pinjaman

4. Upacara Penutupan ucapan terimakasih kepada masyarakat

f. Evaluasi

1. Mencatat prestasi kegiatan peserta didik ( Perorangan / Beregu )

2. Mengajukan pertanyaan kepada peserta

3. Perubahan Sikap ( Sebelum dan sesudah Kemah )

4. Melihat kesehatan Peserta Didik ( Banyak yang sakit dan lain-lain 0

5. Kekurangan dan kesalahan serta hambatan dicatat guna perbaikan

6. Menyusun laporan hasil berkemah merupakan suatu kewajiban untuk disampaikan kepada orang tua peserta didik.

g. Lain-lain

a. Untuk perkemahan besar dapat dibentuk panitia pelaksanaka dengan mengikut sertakan petugas-petugas dari luar gerakan Pramuka ( PMR. PASKIBRA, Pecinta Alam, Rover Scout Dll )

b. Syarat Memilih tempat berkemah

- Tanahnya rata atau sedikit miring berumput

- Ada Pohon Pelindung

- Ada saluran air / Pembuangan air

- Dekat dengan sumber air

- Pemandanganmenarik

- Ada arena petualangan

- Terjamin keamanannya

- Tidak terlalu dekat dengan kampung dan jalan raya

- Tidak terlalu jauh dari pasar, pos kesehatan, pos keamanan dan lain-lain

Perkamahan sebagai alat pendidikan dalam kegiatan kepramukaan harus dapat memenuhi norma-norma dan peraturan serta persyaratan perkemahan yang baik. Untuk memenuhi kebutuhan akan nilai-nilai pendidikan, perlu di buat program dan disusun secara kegiatan dalam perkemahan dengan cara pelaksanaan yang tepat, teratur dan tertib serta meningkat. Melalui berkemah kita telah melaksanakan sistem among dan kegiatan menarik yang mengandung pendidikan.

o PERALATAN KEMAH

Mau berkemah ? Pahami dulu apa tujuan berkemah, apakah sekedar rekreasi atau berkemah dengan banyak acara kegiatan. Lalu apa saja yang harus dibawa ?

Dan perlengkapan tersebut adalah :

  1. Ransel, gunakan ransel yang ringan dan anti air.
  2. Pakaian perjalanan; bawalah pakaian dengan bahan yang kuat dan mempunyai banyak kantong.
  3. Pakaian tidur; selain training pack, bawa juga sarung untuk penahan dingin dan sholat, bagi yang beragama islam.
  4. Jaket tebal, dari bahan nilon berlapis kain dan berponco.
  5. Kantung tidur (sleeping bag) dan alas tidur (matras).
  6. Pakaian cadangan; masukan dalam plastic.
  7. Peralatan makan; piring, sendok, garpu, gelas/mug, tempat air.
  8. Peralatan mandi; gayung, sabun, sikat gigi, pasta gigi, sandal, handuk.
  9. Peralatan masak; misting, kompor spiritus, kompor paraffin.
  10. Sepatu; gunakan sepatu yang menutupi mata kaki.
  11. Kaos kaki; membawa cadangan kaos kaki dan simpan dalam plastic.
  12. Sarung tangan; untuk pelindung dan penahan dingin.
  13. Topi.
  14. Senter; selain untuk penerangan, berguna juga untuk memberi isyarat.
  15. Peluit; berguna untuk berkomunikasi.
  16. Korek api; baik itu korek api gas atau korek api kayu dan simpan dalam tabung bekas film agar aman.
  17. Ponco; berguna untuk jas hujan, tenda darurat ( Bivak ), alat tidur dan lain-lain. Jika tidak ada ponco, bawalah plastic tebal selebar taplak meja.
  18. Obat-obatan pribadi.

Kalo kamu berkemah, ya tentu saja harus bawa tenda dan sebelum berangkat tenda diperiksa dahulu apakah masih bagus atau sudah banyak dengan lubang/ robek. Berapa kebutuhan tali dan pasak serta tongkat/ bambo untuk mendirikan tenda. Jika Kotor tenda harus dicuci dahulu, agar dapat ditempati dengan nyaman dan sehat. Sebelum berangkat, perlengkapan/ barang di cek, jangan ada yang teringgal.

Dalam berkemah harus tahu tujuan, kebutuhan, kondisi dan situasi saat ini. Waktu lama berkemah, dan lokasi tujuan ikut menentukan barang apa saja yang harus dibawa, jadi sebaiknya disesuaikan, tidal semua barang harus dibawa, nanti malah dikira orang mau pindahan rumah ?

o API UNGGUN SEBAGAI ALAT PENDIDIKAN

Kehidupan nenek moyang kita semenjak zaman dahulu kala tidak pernah melupakan api unggun setiap malam untuk dipakai sebagai tempat pertemuan. Disamping itu api unggun dipakai sebagai penghangat badan dan menjauhkan binatang buas, juga dipakai sebagai tempat bermusyawarah, menghakimi pelanggaran, memasak, bergembira dan sebagainya.

Penyusunan onggokan kayu dilakukan oleh orang-orang termuda atau orang-orang terdahulu dalam api unggun itu sesuai dengan bahan yang ada di tempat itu.

Cara-cara berapi unggun perlu dihidup suburkandi kalangan Pramuka selain dipakai sebagai pengingat sejarah nenek moyang juga dipakai sebagai alat pendidikan.

Tujuan Api unggun adalah untuk mendidik sehingga menimbulkan keberanian dan kepercayaan pada diri sendiri melalui cara berpentas seni. Dari Api unggun akan diperoleh pendidikan sebagai berikut :

    1. Mempererat persaudaraan
    2. Memupuk kerjasama ( gotong Royong )
    3. Menambah rasa keberanian dan kepercayaan pada diri sendiri
    4. Membuat suasana kegembiraan
    5. Mengembangkan bakat
    6. Memupuk disiplin bagi pelaku dan penonton

Syarat-Syarat Tempat :

1. Medan / Lapangan terbuka

2. Tanahnya kering dan permukaan rata

3. Suasana sekitar lapangan tenang

4. Terlindung dari angin keras

Bila Tempat api unggun berupa lapangan dengan rumput yang tumbuh baik, maka :

a. Pada tempat yanbg direncanakan sebagai tempat api unggun, rumputnya dipindahkan terlebnih dahulu, untuk kemudian ditanam kembali setelah api unggun selesai

b. Diatas rmput diletakan batang-batang pohon pisang dan diatasnya diletakkan alas berupa lembaran seng

Macam-Macam Bentuk Api Unggun :

  1. Bentuk Piramida segitiga

Kayu disusun segitiga sama sisi, makin keatas segitiga makin kecil. Ditengah-tengah diberi bahan yang mudah terbakar

  1. Bentuk Piramida Bujur Sangkar

Kayu dibentuk bujur Sanggkar, disusun makin keatas makin kecil Ditengah-tengah diberi bahan yang mudah terbakar

  1. Bentuk Pagoda Tegak

Kayu Basah dan kering ditegakkan, di tengah-tengah diberi patok dan bahan yang mudah terbakar

  1. Bentuk Pagoda Roboh

Ujung Kayu bertemu ditengah, digunakan kalau kayunya bermacam-macam bentuk

  1. Bentuk Kursi

2 kayu basah dipancangkan dan yang lain disusun menurut bentuk kursi

Penggunaan bentuk unggun kayu tersebut dimaksudkan untuk mempermudah menyalakan api dan menjaga kelangsungan nyala api tersebut. Agar unggun kayu dapat mudah menyala, perlu diperhatikan :

a. Jenis kayu yang digunakan

b. Taraf kekeringan kayu

c. Unsur ramuan unggun kayu ( Kayu yang dibelah-belah menjadi belahan kecil, tatal, rumput kering balok dll

o TEKNIK PENYALAAN API UNGGUN

1. Teknik Konvensional

2. Teknik Jatuhan Kaleng

3. Teknik Kembang Api

4. Teknik Panahan

5. Teknik Api merambat

o TEKNIK PELAKSANAAN WIDE GAME / PERJALANAN

Yang Perlu Diperhatikan dalam pelaksanaan wide game adalah :

1. Rute Perjalanan yang sesuai dengan peserta didik

2. Medan perjalanan boleh sedikit menantang untuk bertualang tetapi tetap mengedepamnkan keselamatan

3. Gunakan Petunjuk perjalanan seakurat mubngkin untuk menghindari adanya peserta didik yang tersesat. Jika menggunakan peta lapangan maka buatlah peta tersebut sesuai dengan kenyataan sebenarnya dengan skala peta 1: 100.000

4. Pengaturan waktu yang disiplin. Berikut adalah contoh Timing perjalanan dengan data sebagai berikut :

a. Jumlah Sangga 10

b. Jumlah Pos 3

c. Rentang waktu pemberangkatan per Sangga 10 Menit

d. Waktu Pengujian Materi

d1. Pos 1 : 5 Menit

d2. Pos 2 : 5 Menit

d3. Pos 3 : 7 Menit

e. Jarak Perpos :

e1. Start – Pos 1 : 15 Menit

e2. Pos 1 – pos 2 : 10 Menit

e3. Pos 2 – Pos 3 : 20 Menit

e4. Pos 3 – Finish : 10 Menit

Maka Untuk Menentukan Lama Perjalanan adalah :

( a x c ) + ( d1 + d2 + d3 ) + ( e1 + e2 + e3 + e4 )

(10x10) + ( 5 + 5 + 7 ) + ( 15 + 10 + 20 + 10 ) =

100 + 17 + 55 = 172 menit

172 menit / 60 = 2.86 jam atau jika dibulatkan menjadi 3 jam

Maka Jika dimulai Jam 8 .00 Maka diperkiraksan selesai jam 11.00

No

Nomor Sangga

Start

POS 1

POS 2

POS 3

Finish

Dtg

Brkt

Dtg

Brkt

Dtg

Brkt

1

1

8.20

8.35

8.40

8.50

8.55

9.15

9.22

9.32

2

2

8.30

8.45

8.50

9.00

9.05

9.25

9.32

9.42

3

3

8.40

8.55

9.00

9.10

9.15

9.35

9.42

9.52

4

4

8.50

9.05

9.10

9.20

9.25

9.45

9.52

10.02

5

5

9.00

9.15

9.20

9.30

9.35

9.55

10.02

10.12

6

6

9.10

9.25

9.30

9.40

9.45

10.05

10.12

10.22

7

7

9.20

9.35

9.40

9.50

9.55

10.15

10.22

10.32

8

8

9.30

9.45

9.50

10.00

10.05

10.25

10.32

10.42

9

9

9.40

9.55

10.00

10.10

10.15

10.35

10.42

10.52

10

10

9.50

10.05

10.10

10.20

10.25

10.45

10.52

11.02

0 komentar: