Pages

Dasa Dharma Pramuka

Kedai

www.raff29.wordpress.com. Diberdayakan oleh Blogger.

Rabu, 25 Juli 2012

EVAKUASI KORBAN KECELAKAAN PESAWAT


Kuningan geger saat terjadinya kecelakaan jatuhnya  pesawat di pinggir Sungai Cibatu Desa Sukadana Dusun Patapan Blok Pahing Kecamatan Ciawi Gebang Kabupaten Kuningan, Senin (02/07/2012) sekitar pukul 14.45 WIB. Tim Media Pramuka yang mendengar berita itu langsung mengkontak beberapa anggota Pramuka dari Satuan Karya Bhayangkara, anggota RoverScout dan pengurus Kwartir Ranting Ciawigebang dan langsung meluncur menuju Tempat Lokasi kejadian.
Dusun Patapan adalah dusun terpencil di Desa Sukadana, berjarak sekitar ± 15 km ke arah utara dari pusat kecamatan Ciawigebang. Untuk menuju kesana dibutuhkan mental dan kendaraan yang cukup handal karena medan jalan yang sempit, berliku dan berbatu terbentang didepan mata. Namun rintangan itu tidak menyurutkan niat ratusan orang untuk melihat lokasi kejadian.
Saat tiba di lokasi, tim Media Pramuka langsung ikut mengevakuasi korban. Akibat kecelakaan tersebut Heru Fachrudin (44), warga Sidoarjo Jawa Timur yang merupakan instruktur pilot pesawat bernomor register PK-HL tersebut tewas di tempat. Sedangkan dua siswi penerbangan, yakni Rara Paramitha (27) asal Tangerang dan Nurfitriani Fatimah (20) asal Jakarta kritis dan dilarikan ke RSUD Kusuma Wijaya Kuningan.

Menurut keterangan saksi mata, sebelum jatuh dan terbelah menjadi dua, pesawat sempat terbang rendah dan menabrak kabel listrik di areal pemukiman yang terpencil tersebut.
"Sebelum jatuh, pesawat sempat menabrak kabel listrik dan jatuh di pinggir kali," kata Mod (55) seorang petani di Dusun Patapan Desa Sukadana.
Pada saat ekor pesawat menabrak kabel listrik, Mod mengaku hanya berjarak sekitar 20 meter dari pesawat tersebut. Selanjutnya pesawat jatuh di pinggir sungai sekitar 400 meter dari posisi dia.
Melihat kejadian itu, dia langsung melaporkan ke perangkat desa setempat dan tidak lama kemudian petugas dari Polsek Ciawi Gebang dan Polres Kuningan datang ke lokasi untuk mengevakuasi para korban.
Kapolres Kuningan AKBP Wahyo Bintono HB mengatakan pihaknya menerima informasi jatuhnya Pesawat latih Jenis Cesna-PKHL ALFA 5 milik Aero Flayer Institute (AFI) sekitar pukul 15.00 WIB.
"Akibat kejadian tersebut instruktur pilot tewas di tempat sedangkan dua siswi penerbangan yang tengah melakukan latihan rutin, mengalami luka berat," kata Wahyu saat ditemui di lokasi jatuhnya pesawat, Senin (02/07/2012) petang.
Menurut keterangan warga lainnya, di dusun Patapan sering terlihat pesawat latih jenis Cessna terbang rendah dan melakukan manuver melewati kabel listrik, dan biasanya mereka berhasil melakukan manuver tersebut. Bahkan saat tiang penyangga kabel terseret arus sungai, pesawat latih tersebut masih sanggup bermanuver melewati kabel listrik tersebut. Namun naas, saat itu pesawat menabrak kabel listrik dan langsung terhempas ke tanah.
"Kami tidak tahu persis apa yang menjadi penyebab pesawat tersebut jatuh, sedangkan Kepala Bandara sedang tidak ada," kata salah seorang staf Bandara Penggung, Cirebon yang keberatan disebutkan jati dirinya.
Diperoleh keterangan, pesawat latih yang take off dari Bandara Penggung Cirebon itu kehilangan kontak sekitar pukul 15.15 WIB.
Sementara itu, Ilka Marciana, teman kedua siswi penerbang yang terluka mengatakan keduanya baru datang. "Ketika saya turun, mereka berangkat," kata Ilka singkat.

Informasi lain menyebutkan, salah seorang di antara mereka sempat kontak sedang berada di daerah Losari, namun, tidak sampai-sampai. Namun, ketika salah satu telefon genggam dihubungi ternyata yang mengangkat masyarakat yang memberitahu pesawat yang ditumpangi mereka jatuh.
Hingga Pukul 19.30 masyarakat masih terus berdatangan menuju lokasi, sementara Tim Media Pramuka setelah membantu pendirian tenda POSKO memutuskan untuk kembali dengan berjalan kaki menuju desa Suka Dana. Semoga tak lagi terjadi kecelakaan pesawat terbang yang kian hari kian sering terjadi.

ROAD SHOW PBB TONGKAT DAN SAKA WIRAKARTIKA KWARCAB KUNINGAN “MEMBIASAKAN HAL YANG BENAR BUKAN MEMBENARKAN KEBIASAAN”


Banyak diantara para Pembina Pramuka yang berselisih pendapat tentang Peraturan Baris Berbaris. Hal ini disebabkan karena minimnya informasi yang diterima, atau kalau pun ada, informasi tersebut tidak jelas sumber bakunya.
Sebagai dampaknya, peserta didik mengalami keragu-raguan dalam berbaris, jika mereka saling bertemu pada suatu ajang yang melibatkan banyak peserta didik anggota Pramuka.
Padahal kita semua mengetahui, bahwa baris berbaris dalam Kepramukaan merupakan ikon kegiatan bahkan simbol keterampilan anggota pramuka. Pendidikan disiplin seorang anggota pramuka dapat dimulai dari berlatih baris berbaris. seorang anggota pramuka yang sudah matang dalam menerapkan Peraturan Baris Berbaris, maka dipercaya akan mempengaruhi disiplin dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Peraturan Baris Berbaris yang digunakan di lingkungan Pramuka ada dua macam yakni baris berbaris menggunakan tongkat dan tanpa tongkat. Untuk baris berbaris menggunakan tongkat memiliki tata cara tersendiri di lingkungan Pramuka.
Atas dasar  itulah Satuan Karya Wira Kartika menyelenggarakan sebuah program Road Show  mengunjungi Gugus Depan  untuk mensosialisasikan bagaimana cara Baris berbaris dengan menggunakan tongkat sesuai dengan aturan.
Baris berbaris adalah suatu wujud  latihan fisik, yang diperlukan guna menanamkan kebiasaan dalam tata cara kehidupan yang diarahkan kepada terbentuknya suatu perwatakan tertentu. Jadi jika peraturan baris berbaris tidak mengikuti tata cara yang sesuai dengan aturan yang berlaku maka teaching point dari pelaksanaan kegiatan ini tidak akan mencapai sasaran yang tepat. Peserta didik juga akan terbiasa mengikuti kebiasaan yang kurang tepat “ ujar  Kak Toto Mardianto Pamong Saka Wira Kartika sekaligus Wakil Andalan Urusan Saka Kwarcab Kuningan di sela- sela kegiatan Road Show.
Selain mensosialisasikan PBB Tongkat kegiatan Road Show  ini juga sekaligus mengenalkan  Saka Wira Kartika yang berada dibawah binaan TNI Angkatan Darat. Rintisannya  mulai dilaksanakan pada akhir tahun 2007. Pembentukannya berdasarkan Peraturan bersama Kepala Staf Angkatan Darat dengan Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka nomor 182/X/2007 dan 199 tahun 2007 tanggal 28 Oktober 2007 tentang kerjasama dalam usaha pembina dan pengembangan pendidikan bela negara dan kepramukaan. Pengoraganisasian Saka binaan TNI AD ini, tidaklah jauh berbeda dengan Satuan Karya pada umumnya. Namun Demikian Saka Wira Kartika ini memiliki Program Pendidikan yang dibentuk dalam Satuan Krida antara Lain :
1.       Krida Survival
2.       Krida Pioner
3.       Krida Mountainering
4.       Krida Navigasi Darat
5.       Krida Bintal Juang (penanggulangan bencana alam/PBA)
Sementara ini Kegiatan Saka Wira Kartika  di Kuningan masih terpusat di Gudep Teritorial 01.053-01.054 Kwartir Ranting Kadugede, Koramil 1502 . Gudep Teritorial 01.053-01.054  adalah Gudep yang secara dinas menjadi tanggung jawab Kodim tapi kendali kepramukaan menjadi tanggung jawab Kwartir Ranting.
Kegiatan Road Show sudah  berlangsung dari bulan Mei-Juni 2012 sebelum dan setelah Ujian Akhir Semester Genap. Beberapa Gudep yang berada di Pangkalan MTs Darma, SMAN Cibingbin, SMAN Garawangi, SMPN 1 Kadugede, telah dikunjungi dan mendapatkan respon positif  dari peserta didik Pramuka.
Untuk wilayah Kwartir Ranting Ciawigebang, pada tanggal 17 Juni 2012 Road Show dilaksanakan di SMKN 5 Kuningan dan dihadiri oleh Dewan Penegak dari Pangkalan SMAN Ciawigebang, SMKN 5 Kuningan, MAN Ciawigebang, SMK PGRI Ciawigebang, Ponpes Putra Al-Ikhlas Ciawilor Ciawigebang.
Kak Tri Pujiantoro sebagai Mabiran Ciawigebang menyambut positif kegiatan ini, “Gerakan Pramuka menyelenggarakan upaya pendidikan bagi kaum muda melalui kepramukaan, dengan sasaran meningkatkan sumber daya kaum muda, mewujudkan masyarakat madani, dan melesatarikan keutuhan Negara NKRI yang ber-BhinekaTunggal Ika, ideologi Pancasila, kehidupan rakyat yang rukun dan damai, serta lingkungan hidup di bumi nusantara.", ucap beliau dalam sambutannya saat membuka kegiatan Roadshow di Kwarran Ciawigebang.
Kak Tri sangat antusias dalam mengikuti kegiatan ini, beliau setia mendampingi Para Pamong Saka yang mendemonstrasikan PBB Tongkat kepada peserta didik.