- TUGAS POKOK GERAKAN PRAMUKA
i. Sasaran utama dalam menjalankan tugas adalah anak-anak dan pemuda atau para Pramuka, yang biasa juga disebut “ Peserta Didik “
ii. Melalui kegiatan Kepramukaan, peserta didik dihantar menuju ke duatu tujuan agar menjadi manusia yang berkepribadian, berwatak dan berbudi pekerti luhur serta menjadi warga negara yang memiliki semangat jiwa Pancasila
iii. Menyelenggarakan proses pendidikan dalam bentuk kegiatan-kegiatan yang menarik merupakan tugas dan cara membina peserta didik melalui kepramukaan
iv. Pembinaan yang dimaksud ditujukan demi berkembang dan meningkatnya mutu kepribadian peserta didik, perkembangan mental, fisik, pengetahuan, keterampilan dan pengalamannya.
v. Pelaksanaan pembinaan itu diatur dengan memperhatikan perkembangan rohani dan jasmani peserta didik, sehingga perlu adanya penggolongan menurut usianya :
a. Golongan Siaga, anggota berusia 7 – 10 Tahun
b. Golongan Penggalang, Anggota berusia 11 – 15 Tahun
c. Golongan Penegak, anggota berusia 16 – 20 Tahun
d. Golongan Pandega, Anggota berusia 21 – 25 Tahun
vi. Usaha pembinaan itu dilaksanakan dalam bentuk latihan secara tertib, teratur, kontinyu, dan meningkat. Untuk itu disusunlah berupa kurikulum pendidikan untuk dicapai oleh peserta didik secara sukarela namun berencana disertai disiplin dan tanggung jawab pribadi, dalam bentuk :
a. SKU ( Syarat – syarat Kecakapan Umum ) untuk ditempuh oleh peserta didik menurut golongannya masing-masing
b. SKK ( Syarat-syarat Kecakapan Khusus ) untuk ditempuh oleh peserta didik dalam rangka memupuk minat dan bakatnya masing-masing.
vii. Metode yang digunakan untuk melaksnakan tugas pembinaan itu adalahsebagai berikut :
a. Prinsip-prinsip Dasar Metodik Pendidikan Kepramukaan, meliputi :
1. Kesukarelaan, kode kehormatan dalam bentuk janji moral
2. Sistem beregu, sistem satuan terpisah untuk putra – putri
3. Sistem tanda kecakapan, kegiatan yang mengandung pendidikan keterampilan
4. Keprasahajaan hidup, swadaya, penyesuaian jasmani dan riohani
b. Sistem Among
ü Ing ngarso sung tulodo
ü Ing madyo mangun karso
ü Tut wuri handayani
viii. Penyelenggaraan proses pembinaan itu dilaksanakan sebanyak-banyaknya dengan praktek dan secara praktis, dengan teknik :
- Learning by doing
Belajar sambil mengerjakan
- Doing to Earn
Belajar sambil bekerja dan memperoleh pendapatan/Penghasilan
- Earning to live
Usaha menghasilkan untuk kebutuhan hidupnya
- Living to Serve
Hidup untuk berbhakti dan mengabdi
- Learning by teaching
Belajar sambil mengajar
ix. Melalui wadah, sarana, atau wahana pendidikan, peserta didik dihantar menuju ke cita-cita kita seperti yang dimaksud dalam anggaran Dasar Gerakan Pramuka
- FUNGSI KEPRAMUKAAN
Kepramukaan sebagai suatu proses / kegiatan pendidikan mempunyai tiga fungsi, yaitu :
1. Permainan
Sebagai permainan tidak berarti bahwa tidak beraturan atau hanya sekedar bermain-main, tetapi permainan dalam rangka membina dan mengembangkannya melalui karakter, kesehatan dan keterampilan maka permainan haruslah mengandung unsur-unsur :
- Norma dan tujuan pendidikan
- Sehat
- Menyenangkan
- Menarik
- Norma Kemasyarakatan
- Disiplin
- Aturan dan Tata Tertib
- Kegotong royongan
- Kesukarelaan
- Bimbingan
- Persaudaraan
- Alat
- Metode
- Pengorganisasian
- Kepemimpinan
- Keseimbangan Fisik dan Mental
2. Pengabdian
Sebagai pengabdian, maka dalam rangka mencapai tujuan Gerakan Pramuka dan suksesnya pengabdian, diperlukan :
- Ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa
- Keikhlasan dan kesukarelaan
- Dedikasi
- Mental, budi dan pekerti yang luhur
- Kejujuran dan sportivitas
- Sepi ing pamrih Rame ing gawe
- Tidak menjadikan Kepramukaan sebagai sumber penghasilan
- Pengalaman, pengetahuan, kemahiran yang selalu dibina dan senantiasa dikembangkan
- Penuh inisiatif dan daya kreasi yang tinggi
- Penghayatan Sifat Among
- Rasa Persaudaraan
- Kepemimpinan yang demokratis
- Orang dewasa dalam Gerakan Kepramukaan memahami : kebutuhan, kondisi, siatuasi peserta didik dan masyarakat
- Penghayatan prinsip-prinsip berorganisasi
- Memahami maksud, tujuan dan prinsip-prinsip yang mendasari kepramukaan
3. Alat
Sebagai alat maka kepramukaan adalah proses kegiatan pendidikan bagi masyarakat untuk mencapai sasaran dan suatu tujuan yang menjadi cita-cita masyarakat itu sendiri, dimana kepramukaan berkembang. Dengan tidak mengabaikan kedua fungsi diatas serta Prinsip Dasar Metodik pendidikan Kepramukaan, maka bentuk tujuan kegiatan hendaknya disesuaikan dan diserasikan dengan kebutuhan, kondisi, situasi dan perkembangan masyarakat.
- PELAKSANAAN PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN
Kepramukaan sebagai proses kegiatan pendidikan merupakan alat pelaksana yang dilakukan sebanyak mungkin dengan praktek secara praktis, dengan menggunakan sistem among, dan atas Prinsip-prinsip Dasar Metodik Pendidikaan Kepramukaan seperti yang tercantum di point (a Bag. Vii.1)
- SIFAT KEPRAMUKAAN
Resolusi Kopnferensi Kepramukaan Se-Dunia yang diselenggarakan di
1. Nasional
Bahwa suatu organisasi yang menyelenggarakan pendidikan Kepramukaan di suatu negara haruslah dimaksudkan demi kepentingan nasional negara yang bersangkutan. Kewajiban organisasi Kepramukaan di negara itu adalah mempersembahkan satu tunas bangsa yang menjadi cita-cita bangsa yang bersangkutan. Pendidikan Kepramukaan beserta prinsip-prinsip metodiknya haruslah disesuaikan dan diserasikan dengan kepentingan, kebutuhan, kondisi dan situasi masyarakat negara dimana organisasi kepramukaan itu bergerak
2. Internasional,
Mempunyai arti bahwa organisasi kepramukaan dinegara manapun di dunia haruslah membina dan mengembangkan tali persaudaraan dan persahabatan antar bangsa-bangsa diseluruh negara yang ada di dunian ini. Dalam membina persaudaraan dan persahabatan tidaklah mengenal adanya batas garis perbedaan agama, golongan, tingkatan atau kewarganegaraan dan kebangsaan
3. Universal
Bahwa Organisai Kepramukaan di negara manapun dalam pendidikan didasarkan atas prinsip dasar metodik Kepramukaan
- PRINSIP DASAR KEPRAMUKAAN
Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan
(1) Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan merupakan ciri khas yang membedakan kepramukaan dari pendidikan lain.
(2) Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan merupakan dua unsur proses pendidikan terpadu yang harus diterapkan dalam setiap kegiatan.
(3) Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan dilaksanakan sesuai dengan kepentingan, kebutuhan, situasi, dan kondisi masyarakat
PRINSIP DASAR KEPRAMUKAAN
Prinsip Dasar Kepramukaan adalah:
a. Iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
b. Peduli terhadap bangsa dan tanah air, sesama hidup dan alam seisinya;
c. Peduli terhadap diri pribadinya;
d. Taat kepada Kode Kehormatan Pramuka.
Prinsip Dasar Kepramukaan sebagai norma hidup seorang anggota Gerakan Pramuka, ditanamkan dan ditumbuhkembangkan melalui proses penghayatan oleh dan untuk diri pribadinya, bagi peserta didik dibantu oleh pembinanya, sehingga pelaksanaan dan pengamalannya dilakukan dengan penuh kesadaran, kemandirian, kepedulian, tanggungjawab serta keterikatan moral, baik sebagai pribadi maupun anggota masyarakat.
Menerima secara sukarela Prinsip Dasar Kepramukaan adalah hakekat pramuka, baik sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa, makhluk sosial, maupun individu yang menyadari bahwa diri pribadinya: Mentaati perintah Tuhan Yang Maha Esa dan beribadah sesuai tata-cara dari agama yang dipeluknya serta menjalankan segala perintahNya dan menjauhi laranganNya.
Mengakui bahwa manusia tidak hidup sendiri, melainkan hidup bersama dengan makhluk lain yang juga diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa, khususnya sesama manusia yang telah diberi derajat yang lebih mulia dari makhluk lainnya. Dalam kehidupan bersama didasai oleh prinsip peri kemanusiaan yang adil dan beradab.
Diberi tempat untuk hidup dan berkembang oleh Tuhan Yang Maha Esa di bumi yang berunsurkan tanah, air dan udara yang merupakan tempat bagi manusia untuk hidup bersama, berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dengan rukun dan damai.
Memiliki kewajiban untuk menjaga dan melestarikan lingkungan sosial serta memperkokoh persatuan, menerima kebhinnekaan dalam Negara Kesatuan Republik
Memerlukan lingkungan hidup yang bersih dan sehat agar dapat menunjang/memberikan kenyamanan dan kesejahteraan hidupnya. Karena itu manusia wajib peduli terhadap lingkungan hidupnya dengan cara menjaga, memelihara dan menciptakan lingkungan hidup yang baik.
- SISTEM AMONG
(1) Pendidikan dalam Gerakan Pramuka ditinjau dari hubungan antara pembina dengan anggota muda dan anggota dewasa muda menggunakan sistem among.
(2) Sistem Among berarti mendidik anggota Gerakan Pramuka menjadi insan merdeka jasmani, rokhani, dan pikirannya, disertai rasa tanggungjawab dan kesadaran akan pentingnya bermitra dengan orang lain.
(3) Sistem among mewajibkan anggota dewasa Gerakan Pramuka melaksanakan prinsip-prinsip kepemimpinan sebagai berikut:
a. Ing ngarso sung tulodo maksudnya di depan menjadi teladan;
b. Ing madyo mangun karso maksudnya di tengah membangun kemauan;
c. Tut wuri handayani maksudnya dari belakang memberi dorongan dan pengaruh yang baik ke arah kemandirian.
(4) Dalam melaksanakan tugasnya anggota dewasa wajib bersikap dan berperilaku berdasarkan:
a. Cinta kasih, kejujuran, keadilan, kepatutan, kesederhanaan, kesanggupan berkorban dan rasa kesetiakawanan sosial.
b. Disiplin disertai inisiatif dan tanggungjawab terhadap diri sendiri, sesama manusia, negara dan bangsa, alam dan lingkungan hidup, serta bertanggung-jawab kepada Tuhan Yang Maha Esa.
(5) Hubungan anggota dewasa dengan anggota muda dan anggota dewasa muda merupakan hubungan khas, yaitu setiap anggota dewasa wajib memperhatikan perkembangan anggota muda dan anggota dewasa muda secara pribadi agar perhatian terhadap pembinaannya dapat dilaksanakan sesuai dengan tujuan kepramukaan.
(6) Anggota Dewasa berusaha secara bertahap menyerahkan pimpinan kegiatan sebanyak mungkin kepada anggota dewasa muda, sedangkan anggota dewasa secara kemitraan memberi semangat, dorongan dan pengaruh yang baik.
- MOTTO GERAKAN PRAMUKA
Motto Gerakan Pramuka merupakan bagian terpadu proses pendidikan untuk mengingatkan setiap anggota Gerakan Pramuka bahwa setiap megikuti kegiatan berarti mempersiapkan diri untuk mengamalkan kode kehormatan Pramuka.
Motto Gerakan Pramuka adalah “ SATYAKU KUDARMAKAN DARMAKU KUBAKTIKAN “
Manfaat Motto Gerakan Pramuka terhadap Jiwa anggota Pramuka, antara lain :
1. Menanamkam rasa percaya diri.
2. Menambah semangat pengabdian pada masyarakat, bangsa dan negara.
3. Siap mengamalkan Satya dan Darma Pramuka.
4. Rasa bangga sebagai Pramuka.
5. Memiliki Budaya Kerja yang dilandasi pengabdiannya.
Motto Gerakan Pramuka wajib dihayati dan selalu diingat bagi anggota Pramuka dalam merealisasikan pengamalan Satya dan Darma Pramuka dalam kehidupan sehari hari.
Untuk meningkatkan kebanggaan dan kekompakan dalam satuan Gerakan Pramuka (mis. Ambalan), disamping wajib menggunakan Motto Gerakan Pramuka juga diperbolehkan membuat motto Satuan di satuan masing-masing.
- METODE KEPRAMUKAAN
(1) Metode Kepramukaan merupakan cara belajar interaktif progresif melalui:
a. Pengamalan Kode Kehormatan Pramuka;
b. Belajar sambil melakukan;
c. Sistem berkelompok;
d. Kegiatan yang menantang dan meningkat serta mengandung pendidikan yang sesuai dengan perkembangan rohani dan jasmani anggota muda dan anggota dewasa muda;
e. Kegiatan di alam terbuka;
f. Sistem tanda kecakapan;
g. Sistem satuan terpisah untuk putera dan untuk puteri;
h. Kiasan dasar;
(2) Metode Kepramukaan pada hakekatnya tidak dapat dilepaskan dari Prinsip Dasar Kepramukaan. Keterkaitan itu terletak pada pelaksanaan Kode Kehormatan.
(3) Metode Kepramukaan sebagai suatu sistem, terdiri atas unsur-unsur yang merupakan
subsistem terpadu dan terkait, yang tiap unsurnya mempunyai fungsi pendidikan yang
spesifik dan saling memperkuat serta menunjang tercapainya tujuan.
- STRATEGI GERAKAN PRAMUKA
1. Meningkatkan citra Pramuka.
Hal ini diperlukan untuk dapat lebih dipahami dan sekaligus diminati oleh kaum muda untuk dapat ikut berpartisipasi didalamnya dan sekaligus dapat menjawab tantangan dan permasalahan yang dihadapi secara internal dan eksternal Gerakan Pramuka
2. Mengembangkan kegiatan kepramukaan yang sesuai karakteristik dan minat kaum muda.
Hal ini diperlukan karena Gerakan Pramuka pada hakekatnya kegiatan kaum muda yang memiliki karakteritik dan minat yang khas, dan sekaligus sebagai motivasi bagi anggota Pramuka dalam mengisi diri untuk selanjutnya dikembangkan melalui program Pramuka peduli sebagai bagian dari penjabaran program Pramuka secara menyeluruh.
3. Mengembangkan program Pramuka Peduli
Bahwa program kegiatan Pramuka Peduli, dimaksudkan untuk menciptakan kader yang memiliki watak dan jiwa patriotisme, memiliki integritas, moralitas dan ketrampilan sebagai bekal bagi kader Pramuka yang juga diarahkan pada pemantapan Pramuka sebagai kader bangsa.
4. Memantapkan organisasi, kepemimpinan dan sumberdaya Pramuka.
Bahwa untuk meningkatkan peran dan fungsi organisasi secara struktural diperlukan adanya konsolidasi yang baik dan teratur dan mendapatkan penyegaran organisasi sehingga dengan sendirinya akan berpengaruh pada kepemimpinan dan kesiapan sumber daya pramuka.
- VISI DAN MISI GERAKAN PRAMUKA
VISI
“Gerakan Pramuka sebagai wadah pilihan utama dan solusi handal masalah-masalah kaum muda"
MISI
1. Mempramukakan kaum muda
Yang dimaksud dengan mempramukakan tidak berarti bahwa seluruh kaum muda itu dimasukkan sebagai anggota Gerakan Pramuka tetapi lebih pada tataran jiwa dan prilaku kaum muda yang sesuai dengan pramuka sebagai bagian dari masyarakat
2. Membina anggota yang berjiwa dan berwatak Pramuka, berlandaskan iman dan taqwa (Imtaq) serta selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek)
Bahwa semua sendi program pendidikan yang dilaksanakan Gerakan Pramuka harus dilandaskan pada Iman dan taqwa dan selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga apapun yang dilakukan perlu mengikuti perkembangan yang disesuaikan dengan kebutuhan pada eranya.
3. Membentuk kader bangsa patriot pembangunan yang memiliki jiwa bela negara
Gerakan pramuka memiliki salah satu tugas yakni menyiapkan kader bangsa sehingga diperlukan adanya pendidikan yang khusus. Untuk itu, karena disadari bahwa perlunya pendidikan bela negara sebagai bagian dari kebutuhan bangsa dan negara.
4. Menggerakkan anggota dan organisasi Gerakan Pramuka agar peduli dan tanggap terhadap masalah-masalah kemasyarakatan.
Hal ini dilakukan untuk memantapkan jati diri Gerakan Pramuka melalui kode kehormatannya dan sekaligus sebagai pencerminan anggota Pramuka yang tanggap terhadap permasalahan pada lingkungan sekitarnya
- LAMBANG GERAKAN PRAMUKA
I. PENGERTIAN LAMBANG
Lambang pramuka adalah tanda tanda pengenal tetap yang mengkiaskan sifat, keadaan, nilai dan norma yang dimiliki oleh setiap anggota Gerakan Pramuka yang dicita-citakan oleh Gerakan Pramuka. Lambang tersebut diciptakan oleh almarhum Bp. Soenadjo Atmodipuro, seoarang pembina pramuka pramuka yang aktif bekerja sebagai pegawai tinggi Departemen Pertanian. Lambang Gerakan Pramuka ini digunakan sejak tanggal 14 agustus 1961, pada panji gerakan kepanduan nasional
II. BENTUK DAN ARTI KIASAN
1. Bentuk Lambang Gerakan Pramuka adalah bayangan ( Silhoute ) tunas kelapa.
2. Arti kiasan lambang Gerakan pramuka adalah sebagai berikut :
a. Buah nyiur dalam keadaan tumbuh dinamakan cikal da n istilah cikal- bakal di Indonesia berarti : “Penduduk asli yang pertama yang menu runkan generasi baru”. Jadi lambang buah nyiur yanng tumbuh itu mengkiaskan bahwa tiap pramuka merupakan inti bagi kelangsungan hidup bangsa
b. Buah nyiur dapat bertahan lama dalam keadaan yang bagaimanapun juga. Jadi lambang itu mengkiaskan bahwa tiap pramuka adalah seorang yang rohaniah dan jasmaniah sehat, kuat dan ulet, serta besar tekadnya dalam menghadapi segala tantangan dalam hidup dan dalam menempuh segala ujian dan kesukaran untuk mengabdi pada tanah air dan bangsa
c. Nyiur dapat tumbuh dimana saja, yang membuktikan besarnya daya upaya dalam m,enyesuaikan dirinya dengan keadaan sekelilingnya. Jadi lambang itu mengkiaskan bahwa tiap pramuka dapat meyesuaikan diri dalam masyarakat dimana ia berada dan dalam keadaan yang bagaimanapun juga
d. Nyiur tumbuh menjulajng lurus keatas dan merupakan salah satu pohon yang tertinggi di
e. Akar nyiur tumbuh kkuat dan erat di dalam tanah. Jadi lambang itu mengkiaska tekad dan keyakinan tiap pramuka yang berpegang teguh pada dasar-dasar dan landasan-landasan yang baik benar kuat dan nyata, ialah tekad dan keyakinan yang dipakai olehnya untuk memperkuat diri guna mencapai cita-citanya.
f. Nyiur adalah pohon yang serba guna dari ujung atas hingga akarnya. Jadi lambang itu mengkiaskan bahwa tiap pramuka adalah manusia yang berguna, dan membaktikan diri dan kegunaannya kepada tanah air, bangsa dan negara kesatuan republik
- PENGAMALAN KODE KEHORMATAN GERAKAN PRAMUKA
Kode Kehormatan dilaksanakan dengan :
v Menjalankan ibadah menurut agama dan kepercayaan masing-masing
v Membina kesadaran berbangsa dan bernegara
v Mengenal , memelihara, dan melestarikan lingkungan beserta alam seisinya
v Memiliki sikap kebersamaan , tidak mementingkan diri sendiri , baik dalam lingkungan keluarga maupun dalam kehidupan bermasyarakat , membina persaudaraan dengan pramuka sedunia
v Hidup secara sehat jasmani dan rohani
v Belajar mendengar , menghargai dan menerima pendapat / gagasan orang lain , membina sikap mawas diri , bersikap terbuka , mematuhi kesepakatan dan memperhatikan kepentingan bersama , mengutamakan kesatuan dan persatuan serta membina diri dalam upaya bertutur kata dan bertingkah laku sopan , ramah dan sabar
v Membiasakan diri memberikan pertolongan dan berpartisipasi dalam kegiatan bakti maupun social , membina ketabahn dan kesabaran dalam menghadapi /mengatasi rintangan dan tantangan tanpa mengenail sikap putus asa
v Kesediaan dan keikhlasan menerima tugas yang ditawarkan sebagai upaya persiapan pribadi menghadapi masa depan , berupaya melatih ketrampilan dan pengetahuan sesuai kemampuanya , riang gembira dalam menjalankan tugas dan menghadapi kesulitan maupun tantangan
v Bertindak dan hidup secara hemat , serasi dan tidak berlebihan , teliti , waspada dan tidak melakukan hal yang mubadzir dengan membiasakan hidup secara bersahaja sebagai persiapan diri agar mampu dan mau mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi
v Mengendalikan dan mengatur diri , berani menghadapi tantangan dan kenyataan , berani dalam kebenaran , berani mengakui kesalahan , memegang teguh prinsip dan tatanan yang benar , taat terhadap aturan dan kesepakatan
v Membiasakan diri menepati janji , memenuhi aturan dan ketentuan yang berlaku , kesediaan untuk bertanggung jawab atas segala tindakan dan perbuatan , bersikap jujur dalam hal perbuatan maupun materi
v Memiliki daya pikir dan daya nalar yang baik, dalam upaya membuat gagasan dan menyelesaikan permasalahan , berhati – hati dalam bertindak , bersikap dan berbicara.
- KIASAN DASAR
(1) Penggunaan Kiasan Dasar, sebagai salah satu unsur terpadu dalam Kepramukaan, dimaksudkan untuk mengembangkan imajinasi, sesuai dengan usia dan perkembangannya yang mendorong kreativitas dan keikutsertaan dalam kegiatan. Kiasan Dasar tidak hanya menarik, menantang, dan merangsang tetapi harus disesuaikan dengan minat, kebutuhan, situasi dan kondisi anggota muda dan anggota dewasa muda.
(2) Kiasan Dasar disusun atau dirancang untuk mencapai tujuan, dan sasaran pendidikan dalam Kepramukaan untuk tiap golongan serta merupakan proses Metode Kepramukaan yang bersifat tidak memberatkan anggota muda dan anggota dewasa muda tetapi memperkaya pengalaman.
- STRUKTUR ORGANISASI KEPRAMUKAAN
Nasional | Provinsi | Kabupaten/Kotamadya | Kecamatan |
KWARNAS Kwartir Nasional berkedudukan di Ibu | KWARDA Kwartir Daerah berkedudukan di Ibu Ketua Kwartir Daerah Jawa Barat Adalah Kak Moh.Muhtar | KWARCAB Kwartir Cabang berkedudukan di Ibukota Kabupaten / Kota Madya. Ketua Kwartir Cabang Kabupaten Kuningan adalah Kak Dadang Supardan, Msi | KWARRAN Kwartir Ranting berkedudukan di Ibukota Kecamatan. Ketua Kwartir Ranting Kecamatan Ciawigebang adalah Kak Edi Zubaedi, S.Pd |
MABINAS Majelis Pembimbing Nasional di ketuai secara ex officio oleh kepala pemerintahan pusat yaitu Presiden | MABIDA Majelis Pembimbing Daerah di ketuai secara ex officio oleh kepala pemerintahan Daerah yaitu Gubernur | MABICAB Majelis Pembimbing Cabang di ketuai secara ex officio oleh kepala pemerintahan Kabupaten / Kota Madya yaitu Bupati / Wali Kota | MABIRAN Majelis Pembimbing Ranting di ketuai secara ex officio oleh kepala pemerintahan Kecamatan yaitu Camat |
MUNAS Musyawarah Nasional dilaksanakan secara bergiliran di tiap daerah dan dilaksanakan setiap 5 tahun sekali | MUSDA Musyawarah Daerah dilaksanakan secara bergiliran di tiap-tiap cabang dan dilaksanakan setiap 5 tahun sekali | MUSCAB Musyawarah Cabang dilaksanakan di tingkat Kabupaten dan dilaksanakan setiap 5 tahun sekali | MUSRAN Musyawarah Ranting dilaksanakan di tingkat Kecamatan dan dilaksanakan setiap 3 tahun sekali |
Secara Lengkap dapat dilihat dalam ART Gerakan Pramuka BAB X pasal 63 s.d selesai
0 komentar:
Posting Komentar