Ketika jiwa Pramuka telah merasuk dalam jiwa seseorang maka sampai usia berapapun ia akan terus mencintai Pramuka. Selain rasa memiliki terhadap organisasi yang telah membesarkan jiwa mereka, memberikan mereka pendidikan tentang alam, tentang semangat kebersamaan dan tanggung jawab. Bagi para alumnus, kemajuan Pramuka di sekolahnya adalah tujuan utama.
Keberadan alumnus dalam kegiatan Kepramukaan mempunyai dampak positif dan negatif :
1. Dampak Positif
- Terbatasnya Dewan Pembina dan Jumlah anggota Dewan Kerja Ambalan di beberapa Gugus Depan sangat di untungkan dengan keberadaan alumnus. Mereka dapat diperbantukan dalam kontroling kegiatan atau bahkan dilibatkan dalam beberapa kegiatan kegiatan di lapangan misalnya, dalam perencanaan dan pelaksanaan Jurit malam, dalam perencanaan kegiatan penyulutan Api Unggun, dalam kegiatan perkemahan biasanya alumnus dapat juga diperbantukan sebagi tim keamanan, atau dalam kegiatan-kegiatan lainnya yang tidak bisa tertangani langsung oleh Dewan Pembina dan Anggota Dewan Kerja Ambalan.
- Alumnus dapat menjadi tempat sharing problem untuk kemajuan Gugus Depan.
- Jalinan Silaturahmi yang tak pernah putus sebagai anggota Pramuka Gugus Depan.
2. Dampak Negatif
- Kehadiran Alumnus dalam kegiatan kepramukaan kadang tidak murni untuk membantu kegiatan, kadang ada beberapa alumnus yang datang hanya dengan niat numpang nampang dan tebar pesona serta membuat acara dalam acara yang kadang menurunkan kredibilitas alumnus itu sendiri.
- Adanya dugaan intervensi pada beberapa kegiatan yang berpatokan pada kegiatan yang dilaksanakan pada masa Angkatannya.
Terlepas dari dampak-dampak diatas, bagi sebagian Gugus Depan ada yang menutup sama sekali akan kehadiran kehadiran alumnus. Namun sebagian kecil lagi ada yang tetap menganggap penting dengan menjalin komunikasi dan kerjasama dengan alumnus pada kegiatan-kegiatan Kepramukaan. Seperti halnya di SMAN Ciawigebang. Sejak angkatan pertama, Ikatan Alumnus Bantara SMAN Ciawigebang ( IKABA SMANCI ) telah terikat secara emosional dengan kegiatan kepramukaan di Gugus Depan tersebut. IKABA SMANCI berturut-turut di pimpin oleh Kak Satim, Kak Rois Affandi dan terakhir oleh Kak Ali Wantoso. Meskipun kontribusinya baru sebatas membantu kegiatan Pelantikan-pelantikan dan Perkemahan, namun kehadiran IKABA pada tahun 1998 sempat menjadi acungan jempol dari Kwarcab Kuningan. Karena menurut mereka, Gugus Depan SMAN Ciawigebang adalah Gugus Depan yang mampu mengikat kuat bathin anggota Pramukanya meskipun mereka sudah tidak lagi menjadi siswa di sekolah tersebut, semangat kekeluargaan dan kebersamaan antar sesama anggota pramuka di SMAN Ciawigebang tidak ditemukan di Gugus Depan Gugudepan lain yang ada di Kabupaten Kuningan.
Hal itu terbentuk semata karena gemblengan dan didikan dari pembina pramuka saat itu, yang tidak hanya mengajarkan materi berdasarkan SKU tetapi juga mengajarkan betapa pentingnya sebuah kebersamaan dalam sebuah keluarga besar Pramuka.
Kak Sopyan sebagai salah seorang yang membidani kelahiran Pramuka di SMA Ciawigebang adalah orang yang betul-betul berjasa dalam masa-masa kelahiran IKABA, beliaulah yang selalu bisa menjembatani hubungan antara IKABA dengan pihak sekolah atau dalam hal ini Gugus Depan SMA N Ciawigebang.
Namun sayangnya, setelah kepindahan beliau ke sekolah lain. Aktifitas IKABA hampir tidak ada sama sekali, hilangnya sosok penyeimbang, pembimbing dan pengarah membuat IKABA tidak lagi seimbang, tak terbimbing dan tak terarah. Bahkan kehadirannya seperti hidup segan mati tak mau. Sebagian anggota IKABA malah ikut bergabung dengan ROVER SCOUT.
Grafik Jalinan silaturahmi dan komunikasi antar pembina, anggota DKA dengan IKABA hampir mengalami penurunan yang sangat drastis.
Yang dikhawatirkan adalah, seperti yang terjadi disekolah-sekolah lain. Adanya anggapan bahwa kehadiran alumnus mematikan kreativitas DKA, atau kehadiran alumus mematikan kerja dan wibawa Dewan Pembina. Jika memang benar adanya anggapan tersebut, maka sungguh disesalkan. Sebab kita tidak bisa melihat sebuah permasalahan hanya dari satu sisi saja. Alumnus adalah orang-orang yang mampu berfikir dan mampu memilih dan memilah, serta punya niat baik untuk memajukan pramuka di sekolahnya.
Akhirnya.....catatan ini semoga membuka hati para alumnus terutama Anggota IKABA untuk bisa membuktikan bahwa kehadiran kita di kegiatan Pramuka semata hanyalah untuk melihat perkembangan pramuka yang telah mendewasakan kita dan kalau
diperlukan / jika diperbolehkan ikut membantu memajukannya. Mari kita buktikan bahwa kehadiran kita tidak akan mematikan kreativitas DKA atau bahkan membuat pembina kehilangan wibawanya.
Untuk PAS dan DP, ada atau tanpa kehadiran kami kalian harus mampu menjadi yang terdepan di Kabupaten Kuningan. Salam Pramuka !!!!!! Jayalah Pangeran Arya Santang dan Dyah Pitaloka !!