Pages

Dasa Dharma Pramuka

Kedai

www.raff29.wordpress.com. Diberdayakan oleh Blogger.

Selasa, 21 April 2009

Salam Pramuka






Assalamualaikum,wr.wb. Salam Pramuka !!! akhirnya jadi juga kami punya blog. Semoga ini bisa menjadi tempat untuk bisa saling berbagi pengalaman. Kami bukanlah pembina, secara organisasi mungkin kami tidak lagi masuk menjadi anggota Gugus Depan mananapun. Kami hanyalah veteran-veteran pramuka yg berasal dari lulusan beberapa sekolah, yg kini tersebar dengan profesinya masing-masing,namun masih mau dan mampu menyisihkan waktu untuk kegiatan kepramukaan dengan mencoba mencari inovasi baru,agar pramuka menjadi trendsetter di kalangan pelajar.


Selanjutnya,untuk adik-adik yg ingin berbagi pengalaman, silahkan mengisi message shoutmix, atau mengirim comment d setiap tulisan kami.

Dan bagi rekan-rekan pecinta pramuka yg ingin bergabung dengan THE ROVERSCOUT ikuti syarat-syarat berikut ini :
  1. Mempunyai rasa cinta terhadap kepramukaan
  2. Usia 18 tahun ke atas
  3. Memiliki inovasi-inovasi baru di bidang kepramukaan
  4. Mau belajar hidup apa adanya
  5. Mau bekerja keras dan siap menerima kritik dari siapapun
  6. Mau meninggalkan proses berfikir yg bersifat kekanak-kanakan menuju pola fikir yg lebih dewasa
  7. Bermental kuat,
  8. Menepati Tri Satya dan Dhasa Dharma ( bagi yg berminat menjadi anggota kirim biodata ke roverscout_jaya@yahoo.co.id )

Mari kita jalin kekuatan,demi pramuka indonesia yang lebih maju !

Bersatu pandu dalam kebersamaan

Bersama pandu dalam kesatuan !

Salam Pramuka !!!
Wassalamualaikum, wr.wb

Sabtu, 18 April 2009

Tim Redaksi The Rover Scout

Tim redaksi The Rover Scout Blog Adalah..................................



RAFF

DIDIN Berseragam





JAY

YOGA Gay




RULLY

Alpa Bae..!



FERRY

ANGGA



ALI Waaaaww!!

Bay…kekok !


Anggota Lainnya :
Penanggung Jawab : Sopyan, BA

No.

NAMA

ASAL SEKOLAH



SATIM

Alumnus Bantara SMANCI Tahun 1991



DIDI BOLU

Alumnus Bantara SMANCI Tahun 1991



DEDI

Alumnus SMAN 1 Kuningan Tahun 1991



ISMAIL

Alumnus Bantara SMANCi Tahun 1992



DIDIN CHAIRUDIN

Alumnus SMANCI Tahun 1992



YUDI WAHYUDI

Alumnus Bantara SMANCI Tahun 1993



ARIF RAHMAN HAKIM

Alumnus Bantara SMANCI Tahun 1993



RAMLI FATURULLAH

Alumnus Bantara SMANCI Tahun 1993



SUHENDI ( UCOK )

Tidak Diketahui



MAYA SANTIK

Alumnus Bantara SMANCI Tahun 1994



EMAN HERMAWAN

Alumnus Bantara SMANCI Tahun 1994



DAMAN ADI PRAMANA

Alumnus SMA KORPRI Tahun 1994



ASEP WAHYUDI

Alumnus SMA KORPRI Tahun 1994



DUDUNG RIVAl

Alumnus SMA KORPRI Tahun 1994



A.R AFFANDI

Alumnus Bantara SMANCI Tahun 1994



MAMAN SULAEMAN

Alumnus Bantara SMANCI

Tahun 1996



HENNY ANDRIANI

Alumnus Bantara SMANCI

Tahun 1996



TEUKU M. F

Alumnus Bantara SMANCI Tahun 1996



UHA HUGIANA

Alumnus SMA KORPRI TAHun 1996



JOY PALAGUNA

Alumnus SMK Patriot Bekasi Tahun 1995



BEY SABARUDIN

Alumnus Bantara SMU KORPRI Tahun 1997



MOCH. SUNANDAR

Alumnus Bantara SMANCi Tahun



NANA NURDIANA

Alumnus Bantara SMANCI Thn 2001



FERRY FARYANTO

Alumnus Bantara SMANCI Tahun 2001



YOGA SANDY MULYA

Alumnus Bantara SMK BM PGRI Tahun 1998



ALFA YUSUP P.

Alumnus SMK BM PGRI Tahun 1999



HANGGARA B. P

Alumnus SMANCI Tahun 2005



ALI WANTOSO

Alumnus Bantara SMANCI Tahun 2006



JAHIDIN

Alumnus Bantara SMANCI Tahun 2008

Adat Ambalan

Adat Ambalan di setiap Gugus Depan pastilah berbeda-beda. Berikut ini adalah contoh Adat Ambalan yang diambil dari Gugus Depan SMA Negeri Ciawigebang .

Adat Ambalan adalah suatu kegiatan yang telah menjadi kebiasaan di ambalan tersebut dan yang membuat berbeda dengan ambalan-ambalan lain tetapi masih mengacu pada Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Serta Petunjuk Penyelenggaraan Kegiatan Kepramukaan. Adat Ambalan dipelihara, dilestarikan, dan dirubah jika dalam keadaan diperlukan dan mendesak oleh Juru Adat Ambalan melalui Musyawarah Ambalan.

· Selama menjadi Tamu Penegak / Tamu Ambalan peserta didik mempunyai kesempatan untuk menyesuaikan diri dengan adat istiadat yang berlaku di ambalan Pangeran Arya Santang dan Dyah Pitaloka, seperti :

        1. Pakaian Seragam Pramuka tamu Ambalan adalah Seragam Pramuka tanpa tanda pengenal lainnya, memakai kaos kaki hitam dan sepatu berwarna hitam serta memakai sabuk hitam.
        2. Tamu Ambalan diwajibkan memakai pita warna merah di pergelangan tangan / jari dimaksudkan untuk membedakan dengan pramuka biasa ( Lain Ambalan/ bukan anggota Ambalan ), Tamu Ambalan dan anggota Ambalan
        3. Berpakaian Rapi setiap mengikuti Latihan Mingguan
        4. Tamu Ambalan mampu menegakkan kedisiplinan dan wajib mentaati adat ambalan
        5. Wajib Berbahasa Indonesia yang baik dan benar dalam setiap pertemuan latihan mingguan dalam setiap akhir bulan dalam pertemuan Latihan Mingguan Tamu Ambalan wajib berbahasa Sunda yang halus
        6. Setiap sangga beranggotakan 10 orang Tamu Ambalan
        7. Untuk Membentuk Solidaritas/ Kebersamaan antar sesama anggota sangga diberlakukan sistem sanksi berantai. Jika salah satu Anggota Sangga tidak hadir dalam pertemuan Latihan Mingguan Maka Anggota Sangga Lainnya dengan penuh kesadaran melaksanakan sangsi yang telah disepakati yaitu sanksi 1 Seri ( Yang berlaku saat itu adalah 30 Push Up all body untuk putra dan half body untuk putri, 30 Squat Jump untuk putra 30 Up and Down untuk putri dan 30 Sit Up ). Dalam perkembangannya sanksi ini berubah dari waktu ke waktu disesuaikan dengan situasi dan kondisi. Jika dua orang tidak hadir maka sanksi di kali 2 dan seterusnya.

· Pada latihan Lapangan tahap I yang ditempatkan dalam satu lokasi yang memiliki alam yang penuh tantangan, CTB mulai berangkat dari Sekolah dengan cara berjalan kaki ataupun kalau beruntung menumpang truk pasir. Istilah ini dulu dikenal dengan Bajing Luncat. Pada saat saat seperti itu terasa benar rasa kebersamaan ( Solidaritas ) antar sesama anggota CTB dengan Anggota DKA baik kelas XI atupun XII dan Juga Alumnus. Tidak ada salah satu diantara mereka yang dengan sengaja naik kendaraan pribadi ataupun naik kendaraan umum, Semangat KORSA ( Koordinasi Kebersamaan ) tetap terjaga dengan mereka berangkat dan tiba di lokasi secara bersama-sama.

· Anggota CTB ini yang berpakaian seragam warna hitam dan celana loreng ( Mulai tahun 1998 celana loreng diganti dengan celana pramuka untuk lebih mengidentikkan dengan kegiatan Pramuka ).dan bersepatu sepatu Jungle

· Bagi anggota CTB yang telah berhasil melaksanakan beberapa materi uji seperti Navigasi ( pemetaan dan kompas ), Survival, Bivak, dan turun tebing akan mendapatkan tanda penghargaan berupa kitri tunggal serta pin ambalan dan pengesahan penggunaan syal untuk Pakaian Dinas Lapangan yang dikenakan pada saat latihan lapangan. Pada perkembangannya sekarang ini, pengesahan penggunaan syal diadakan acara khusus yang dikenal dengan Pelantikan syal, dan penggunaannya pun tidak hanya pada Pakaian Dinas Lapangan, Tetapi juga pada Pakaian Dinas Harian yang sebetulnya tidak sesuai dengan PP Tanda Pengenal dan Tanda Satuan Gerakan Pramuka yang diterbitkan oleh Kwartir Ranting Gerakan Pramuka Kwartir Nasional

· Pengujian Syarat Kecakapan Umum ( SKU ) 95 % dari Jumlah Nomor SKU keseluruhan ( ± 25 No.SKU ). Dengan penguji Dewan Kerja Ambalan Kelas XI dan XII dan pengesahannya dilakukan oleh Dewan Pembina

· CTB tidak diperkenankan membawa uang dalam jumlah banyak, juga tidak diperkenankan membawa perbekalan makanan dan perhiasan yang berlebihan karena akan mengakibatkan kecemburuan sosial, juga tidak mencerminkan Dasa Dharma ke-7 Hemat Cermat Dan Bersahaja.

· Pada tahap III ini, CTB hanya diperkenankan membawa 1 botol air putih, 1 botol besar air gula merah/ teh manis, sepotong gula merah, sepotong kelapa, sepotong singkong / ubi mentah dan tempe mentah yang dikalungkan dileher mereka. Sementara isi Ransel hanya terdiri dari pakaian bersih, ponco dan alat sholat serta satu plastik pasir dan dua buah batu-bata.

· jika anggota PAS dan DP yang baret atau Boni nya terjatuh baik disengaja ataupun tidak maka dengan penuh kesadaran mereka akan melakukan hukuman 1 seri ( Hal ini juga berlaku pada Kacu dan setangan leher yang terjatuh )

· CTB / Bantara bersalaman dengan cara :

a. Untuk Putra Tangan kiri menyalami CTB, tangan kanan menepuk pipi

b. Untuk putri tangan Kiri menyalami CTB tangan kanan menepuk pundak kanan

c. Adat ambalan tersebut berlaku sampai tahun 1999, karena terjadi penyalahgunaan dan kekurangpahaman memaknai kata menepuk pipi hingga pada pelaksanaannya adalah bukan menepuk tetapi menampar.

d. Adat Ambalan yang berlaku hasil Revisi Dewan Pembina tahun 2000 adalah Tangan kanan menyalami dan saling mengepal, tangan kiri menepuk pundak sambil memberi semangat

· Jika Angota PAS dan DP berpapasan, mereka harus mengucapkan salam dan meneriakan sandi perjalanan

· Selama di perjalanan Pelantikan TKU mereka harus melewati berbagai pos dengan materi pengetahuan umum, dan kepramukaan . Untuk fisik dan mental mereka akan di uji permasalahan di perjalanan dan Anggota CTB dituntut harus mampu memecahkan permasalahan tersebut, dengan pikiran jernih dan dewasa.

· CTB yang telah mendapatkan TKU segera memberikan kode kepada DKA dengan meneriakan “ PAS / DP, Siap !!!! “

· Sidang Ambalan dalam Pelantikan TKU dengan teknik Classical maupun Per Sangga. Sidang ini dipimpin oleh Mabigus / Dewan Pembina / Alumnus atau orang yang berkompeten. DKA kelas XII bertugas untuk mengantarkan CTB dan berfungsi sebagai pendamping.

· Setiap Bulan Ramadahan mengadakan acara Anjang Sana dengan berbuaka puasa bersama Dewan Pembina, CTB, DKA Kelas XI dan XII serta Alumnus

· Setiap malam 14 Agustus mengadakan acara Renungan Kebersamaan yang dihadiri oleh Dewan Pembina, CTB, DKA Kelas XI dan XII serta Alumnus

· Pemasangan Pita Kuning di pangkal lengan kiri ( putra ) dan di dada sebelah kanan ( putri ) pada anggota Calon Tingkat Bantara

· Pakaian pada setiap pelantikan baju warna hitam dan celana pramuka. Diwajibkan memakai sepatu jungle ( putra ), sepatu kets hitam ( putri )

· Membuat webing dari tambang dadung, yang berfungsi buat menyangga beban tas yang dibawa saat pelantikan.

· Pemakaian Syal pada Pakaian Dinas Lapangan

· Pemberian Kitri Tunggal dan pin ambalan kepada Anggota CTB yang telah mengiktui Kegiatan Lapangan Tahap II

· Membasuh muka dengan air Kembang pada saat Pelantikan

· Penggunaan Kapak bermata dua sebagai Mustika Ambalan

· Sandi Ambalan

· Mars Ambalan

Adat Ambalan ini di Syahkan pada tanggal 14 Agustus 1993

Juru Adat Angkatan IV Ambalan PAS dan DP SMAN 1 Ciawigebang

Ahmad Rois Affandi

Teknik Perkemahan

o PERKEMAHAN SEBAGAI ALAT PENDIDIKAN

Kita ketahui bahwa perkemahan merupakan suatu kegiatan yang amat menarik bagi peserta didik. Pada liburan sekolah mereka meningalkan rumah, pergi ke alam bebas dan disana mendirikan tenda untuk berkemah. Mereka memilih tempat di daerah pantai yang indah, dilereng pegunungan yang sejuk atau di lembah yang mempesona, kadang-kadang juga di tepi huta dekat sungai dengan pemandangan yang menakjubkan. Dengan riang gembira semua acara mereka lakukan dengan bekerjasama secara berkelompok. Alat perkemahan mereka buat sendiri dengan memanfaatkan bahan yang ada di alam sekitarnya sebanyak mungkin tanpa merusak lingkungan.

Dalam perkemahan mereka bermain, bertualang, menjelajah, mengamati, dan menyelidiki, berlatih, dan menyiapkan segala keperluan untuk hidup sehari-hari selama berkemah. Suasana yang baik itu oleh Pembina diarahkan untuk maksud-maksud pendidikan. Melalui berkemah kita mendidik mereka akan banyak hal.

o MAKSUD DAN TUJUAN

  1. Perkemahan Dalam Gerakan Pramuka mempunyai maksud :

- Mempraktekan sistem beregu

- Mempraktekkan prinsip swadaya dan keprasahajan hidup

- Mempraktekkan pembinaan jasmani dan rohani

- Mempraktekan pembinaan hidup beragama

- Menjadi alat untuk mengamti pribadi peserta didik

  1. Perkemahan mempunyai tujuan :

- Meningkatkan keyakinan dan ketakwaan pada Tuhan YME

- Membina mental dan kepercayaan pada diri sendiri

- Meningkatkan kesehatan dan daya tahan tubuh

- Meningkatkan daya kreasi, ketangkasan dan keterampilan

- Membina kerjasama, gotong royong, dan kerukunan

- Melatih hidup prasahaja dan berswadaya

- Memperluas pengetahuan dan menambah pengalaman

- Menanamkan kecintaan pada tanah air dan menumbuhkan kesadaran untuk berbhakti

o MACAM-MACAM PERKEMAHAN

  1. Menurut waktunya, perkemahan terbagi dalam :
    1. Perkemahan satu hari ( Siang Hari Saja ) kadang-kadang disebut PERSARI
    2. Perkemahan Sabtu Minggu disebut Juga PERSAMi
    3. Perkemahan 3 hari 2 malam
    4. Perkemahan yuang lebih dari 3 hari
  2. Menurut tempat berkemah, dinagi dalam :
    1. Perkemahan menetap, dari awal sampai akhir tetap ditempat itu
    2. Perkemahan Safari, berpindah-pindah tempat
  3. Menurut Tujuannya, perkemahan dibagi dalam :
    1. Perkemahan untuk Lomba
    2. Perkemahan untuk Persahabatan dengan acara santai
    3. Perkemahan untuk berkarya ( Menyelesaikan Proyek )
    4. Perkemahan untuk penyelidikan alam dan lingkungan
    5. Perkemahan untuk rekreasi
  4. Menurut Jumlah Peserta dan tingkatnya, perkemahan dibagi dalam :
    1. Perkemahan 2 orang ( Perkemahan pengembaraan penegak )
    2. Perkemahan satu regu penggalang
    3. Perkemahan satuan perindukan Siaga / pasukan Penggalang / Amablan Penegak / Racana Pandega
    4. Perkemahan tingkat Ranting / Cabang/ Daerah / Nasional / Kawasan / Dunia

o TEKNIK PELAKSANAAN PERKEMAHAN

Untuk suatu perkemahan yang baik, maka prosedur yang harus ditempuh adalah :

a. Persiapan

1. Penentuan waktu, tempat, tujuan, dan biaya

2. Pengadaan peralatan dan perbekalan, peninjauan ke tempat berkemah

3. Izin orang tua peserta didik dan izin / pemberitahuan penguasa setempat

4. Pembentukan panitia pelaksana

5. Memantapkan kesiapan mental, fisik dan keterampilan

b. Pelaksana

1. Pemimpin perkemahan sebagai penanggung jawab

2. Pembantu-pembantu dari pembina pramuka

3. Panitia/Staf Pelaksana sesuai keperluan

4. Pembagian tugas

Contoh Kepanitiaan :

Ketua : ABDUL KARIM

Wakil Ketua : SUHENDAR

Sekretaris : SITI KHOIRIYAH, NENENG HAIRUNISSA

Bendahara : MAULIDIANINGSIH, YUYUN YUNINGSIH

Seksi – Seksi

Acara : Koordinator : MIMI MARPUAH

- Upacara : M.Jakaria, Santini

- Wide Game : Arif RH, Andi SS

- Olahraga : Mamat H, Elis Sagita

- LCT : Risman R, Elsa L

- Seni : Rosdiana, Desi AS

- Api Unggun : Endeh R, Fitri M

- Keagamaan : Jejen JA, Ita AR

Peralatan : Koordinator : HENDRI LESMANA

- Gapura : Jaja Jajuli, Taufik

- Tiang Bendera : Jajang N, Erlan E

- Pengkaplingan : Alpi MM, Taufik H

- Api Unggun : Imam S, Ade K, Kurnia AW

Humas : Koordinator : ARIF RAHMAN HAKIM

- Ayu Kurnia

- Wahli

P3K : Koordinator : EMPAT SITI PATIMAH

- Yuli Yulianti

- Ita Rosita

- Maesaroh

Konsumsi : Koordinator : DEWI TRISILOWATI

- Lilim HS

- Pipih P

- Sarah L

c. Acara

1. Acara harian yang menjelaskan acara pokok secara garis besar

2. Acara kegiatan keseluruhan yang berisi perincian waktu dan kegiatan, selama berkemah

3. Acara Barung / Regu / Sangga

Selasa 21 Oktober 2008

WAKTU

JENIS KEGIATAN

KOORDINATOR

07.00 – 07.30

Pemberangkatan

A.Karim,Risman

07.30 – 08.30

Ngababak-babak lembur

Risman, Mae

08.30 – 09.00

Gladi Upacara Pembukaan

Fitri,Endeh

09.00 – 10.00

Upacara Pembukaan

Mimi

10.00 – 11.00

Menghitung Nasi

Yuyun,Alpi

11.00 – 13.00

Pengujian Sku

Elsa Lusiana

13.00 – 16.00

Perlombaan

- Putra = Futsal Gembira

- Putri = Pinci estafet

Siti Khoiriyah, Arip RH

16.00 – 17.30

Istirahat, Mandi & Salat Ashar

Jejen Jaenal Abidin

17.30 – 18.00

Turun Senja

Banjar 1Pasbend

18.00 – 19.45

Shalat maghrib,makan dan shalat isya

Jejen Jaenal/ Imam : Kak Yopi A

19.45 – 21.30

LCT Pramuka

Risman, Elsa

21.30 – 04.30

Sungai Kelay di Pulau Kapuk

Kumaha Dewek

Rabu 22 Oktober 2008

WAKTU

JENIS KEGIATAN

KOORDINATOR

04.30 – 05.30

Mandi dan shalat subuh berjamaah

DKP VIII/Imam : Kak Yopi

05.30 – 06.30

Ngala Kesang

Wahli, Elis

06.30 – 07.00

Karuhunan

DKP IX, Rover Scout

07.00 – 07.30

Kibar bendera Pagi

Banjar 2 Pasben

07.30 –13.30

Wide Game

Arif, Andi SS

13.30 –14.00

4 Sehat 5 Sempurna

DKP VIII

14.00 – 16.30

Game Out Bound

Siti, Arif

16.30 – 17.30

Shalat ashar

Dewi, Jejen JA

17.30 – 18.00

Turun Senja

Banjar 3 Pasben

18.00 – 19.45

Shalat maghrib,makan dan shalat isya

Kurnia AW/Imam Kak Sutrisno

19.30 – 22.30

Api Unggun

Fitri, Endeh

22.30 – 04.30

Merapatkan barisan bulu mata

Sorangan-sorangan

Minggu, 23 Oktober 2008

WAKTU

JENIS KEGIATAN

KOORDINATOR

04.30 – 05.30

Mandi dan shalat subuh berjamaah

Jajang,Imam : Kak Sutrisno

05.30 – 06.30

Ngala Kesang deui

Mamat, Jaja Jajuli

06.30 – 07.30

Karuhunan Deui

Jaka, Rover Scout

07.30 – 07.30

Kibar Bendera Pagi

Banjar 1 Pasben

08.30 – 09.00

Gladi Upacara Penutupan

Santini, Neneng

09.00 – 10.00

Upacara Penutupan

Yuyun, Endeh

10.00 – 10.30

Bongkar Tenda

DKP VIII IX

10.30 – 11.00

Operasi Semut

Semua Peserta

11.00 - …

Gelang sipatu Gelang Gitu Loh

d. Pelaksanaan

1. Kegiatan hendaknya diusahakan menurut rencana yang telah dipersiapkan sesuai dengan tujuan perkemahnnya

2. Acara mungkin dapat berubah sesuai dengan perkembangan keadaan

3. Pelaksanaan acara harus disesuaikan dengan kemampuan peserta didik dan acara berikutnya.

4. Mengusahakan adanya acara pengganti dan tambahan untuk memberi kesibukan pada waktu terluang

5. Faktor pengamanan dan keselamatan peserta harus diperhatikan

e. Penyelesaian

1. Pembongkaran Tenda-tenda

2. Pembersihan tempat Kemah

3. Pengecekan pengembalian barang pinjaman

4. Upacara Penutupan ucapan terimakasih kepada masyarakat

f. Evaluasi

1. Mencatat prestasi kegiatan peserta didik ( Perorangan / Beregu )

2. Mengajukan pertanyaan kepada peserta

3. Perubahan Sikap ( Sebelum dan sesudah Kemah )

4. Melihat kesehatan Peserta Didik ( Banyak yang sakit dan lain-lain 0

5. Kekurangan dan kesalahan serta hambatan dicatat guna perbaikan

6. Menyusun laporan hasil berkemah merupakan suatu kewajiban untuk disampaikan kepada orang tua peserta didik.

g. Lain-lain

a. Untuk perkemahan besar dapat dibentuk panitia pelaksanaka dengan mengikut sertakan petugas-petugas dari luar gerakan Pramuka ( PMR. PASKIBRA, Pecinta Alam, Rover Scout Dll )

b. Syarat Memilih tempat berkemah

- Tanahnya rata atau sedikit miring berumput

- Ada Pohon Pelindung

- Ada saluran air / Pembuangan air

- Dekat dengan sumber air

- Pemandanganmenarik

- Ada arena petualangan

- Terjamin keamanannya

- Tidak terlalu dekat dengan kampung dan jalan raya

- Tidak terlalu jauh dari pasar, pos kesehatan, pos keamanan dan lain-lain

Perkamahan sebagai alat pendidikan dalam kegiatan kepramukaan harus dapat memenuhi norma-norma dan peraturan serta persyaratan perkemahan yang baik. Untuk memenuhi kebutuhan akan nilai-nilai pendidikan, perlu di buat program dan disusun secara kegiatan dalam perkemahan dengan cara pelaksanaan yang tepat, teratur dan tertib serta meningkat. Melalui berkemah kita telah melaksanakan sistem among dan kegiatan menarik yang mengandung pendidikan.

o PERALATAN KEMAH

Mau berkemah ? Pahami dulu apa tujuan berkemah, apakah sekedar rekreasi atau berkemah dengan banyak acara kegiatan. Lalu apa saja yang harus dibawa ?

Dan perlengkapan tersebut adalah :

  1. Ransel, gunakan ransel yang ringan dan anti air.
  2. Pakaian perjalanan; bawalah pakaian dengan bahan yang kuat dan mempunyai banyak kantong.
  3. Pakaian tidur; selain training pack, bawa juga sarung untuk penahan dingin dan sholat, bagi yang beragama islam.
  4. Jaket tebal, dari bahan nilon berlapis kain dan berponco.
  5. Kantung tidur (sleeping bag) dan alas tidur (matras).
  6. Pakaian cadangan; masukan dalam plastic.
  7. Peralatan makan; piring, sendok, garpu, gelas/mug, tempat air.
  8. Peralatan mandi; gayung, sabun, sikat gigi, pasta gigi, sandal, handuk.
  9. Peralatan masak; misting, kompor spiritus, kompor paraffin.
  10. Sepatu; gunakan sepatu yang menutupi mata kaki.
  11. Kaos kaki; membawa cadangan kaos kaki dan simpan dalam plastic.
  12. Sarung tangan; untuk pelindung dan penahan dingin.
  13. Topi.
  14. Senter; selain untuk penerangan, berguna juga untuk memberi isyarat.
  15. Peluit; berguna untuk berkomunikasi.
  16. Korek api; baik itu korek api gas atau korek api kayu dan simpan dalam tabung bekas film agar aman.
  17. Ponco; berguna untuk jas hujan, tenda darurat ( Bivak ), alat tidur dan lain-lain. Jika tidak ada ponco, bawalah plastic tebal selebar taplak meja.
  18. Obat-obatan pribadi.

Kalo kamu berkemah, ya tentu saja harus bawa tenda dan sebelum berangkat tenda diperiksa dahulu apakah masih bagus atau sudah banyak dengan lubang/ robek. Berapa kebutuhan tali dan pasak serta tongkat/ bambo untuk mendirikan tenda. Jika Kotor tenda harus dicuci dahulu, agar dapat ditempati dengan nyaman dan sehat. Sebelum berangkat, perlengkapan/ barang di cek, jangan ada yang teringgal.

Dalam berkemah harus tahu tujuan, kebutuhan, kondisi dan situasi saat ini. Waktu lama berkemah, dan lokasi tujuan ikut menentukan barang apa saja yang harus dibawa, jadi sebaiknya disesuaikan, tidal semua barang harus dibawa, nanti malah dikira orang mau pindahan rumah ?

o API UNGGUN SEBAGAI ALAT PENDIDIKAN

Kehidupan nenek moyang kita semenjak zaman dahulu kala tidak pernah melupakan api unggun setiap malam untuk dipakai sebagai tempat pertemuan. Disamping itu api unggun dipakai sebagai penghangat badan dan menjauhkan binatang buas, juga dipakai sebagai tempat bermusyawarah, menghakimi pelanggaran, memasak, bergembira dan sebagainya.

Penyusunan onggokan kayu dilakukan oleh orang-orang termuda atau orang-orang terdahulu dalam api unggun itu sesuai dengan bahan yang ada di tempat itu.

Cara-cara berapi unggun perlu dihidup suburkandi kalangan Pramuka selain dipakai sebagai pengingat sejarah nenek moyang juga dipakai sebagai alat pendidikan.

Tujuan Api unggun adalah untuk mendidik sehingga menimbulkan keberanian dan kepercayaan pada diri sendiri melalui cara berpentas seni. Dari Api unggun akan diperoleh pendidikan sebagai berikut :

    1. Mempererat persaudaraan
    2. Memupuk kerjasama ( gotong Royong )
    3. Menambah rasa keberanian dan kepercayaan pada diri sendiri
    4. Membuat suasana kegembiraan
    5. Mengembangkan bakat
    6. Memupuk disiplin bagi pelaku dan penonton

Syarat-Syarat Tempat :

1. Medan / Lapangan terbuka

2. Tanahnya kering dan permukaan rata

3. Suasana sekitar lapangan tenang

4. Terlindung dari angin keras

Bila Tempat api unggun berupa lapangan dengan rumput yang tumbuh baik, maka :

a. Pada tempat yanbg direncanakan sebagai tempat api unggun, rumputnya dipindahkan terlebnih dahulu, untuk kemudian ditanam kembali setelah api unggun selesai

b. Diatas rmput diletakan batang-batang pohon pisang dan diatasnya diletakkan alas berupa lembaran seng

Macam-Macam Bentuk Api Unggun :

  1. Bentuk Piramida segitiga

Kayu disusun segitiga sama sisi, makin keatas segitiga makin kecil. Ditengah-tengah diberi bahan yang mudah terbakar

  1. Bentuk Piramida Bujur Sangkar

Kayu dibentuk bujur Sanggkar, disusun makin keatas makin kecil Ditengah-tengah diberi bahan yang mudah terbakar

  1. Bentuk Pagoda Tegak

Kayu Basah dan kering ditegakkan, di tengah-tengah diberi patok dan bahan yang mudah terbakar

  1. Bentuk Pagoda Roboh

Ujung Kayu bertemu ditengah, digunakan kalau kayunya bermacam-macam bentuk

  1. Bentuk Kursi

2 kayu basah dipancangkan dan yang lain disusun menurut bentuk kursi

Penggunaan bentuk unggun kayu tersebut dimaksudkan untuk mempermudah menyalakan api dan menjaga kelangsungan nyala api tersebut. Agar unggun kayu dapat mudah menyala, perlu diperhatikan :

a. Jenis kayu yang digunakan

b. Taraf kekeringan kayu

c. Unsur ramuan unggun kayu ( Kayu yang dibelah-belah menjadi belahan kecil, tatal, rumput kering balok dll

o TEKNIK PENYALAAN API UNGGUN

1. Teknik Konvensional

2. Teknik Jatuhan Kaleng

3. Teknik Kembang Api

4. Teknik Panahan

5. Teknik Api merambat

o TEKNIK PELAKSANAAN WIDE GAME / PERJALANAN

Yang Perlu Diperhatikan dalam pelaksanaan wide game adalah :

1. Rute Perjalanan yang sesuai dengan peserta didik

2. Medan perjalanan boleh sedikit menantang untuk bertualang tetapi tetap mengedepamnkan keselamatan

3. Gunakan Petunjuk perjalanan seakurat mubngkin untuk menghindari adanya peserta didik yang tersesat. Jika menggunakan peta lapangan maka buatlah peta tersebut sesuai dengan kenyataan sebenarnya dengan skala peta 1: 100.000

4. Pengaturan waktu yang disiplin. Berikut adalah contoh Timing perjalanan dengan data sebagai berikut :

a. Jumlah Sangga 10

b. Jumlah Pos 3

c. Rentang waktu pemberangkatan per Sangga 10 Menit

d. Waktu Pengujian Materi

d1. Pos 1 : 5 Menit

d2. Pos 2 : 5 Menit

d3. Pos 3 : 7 Menit

e. Jarak Perpos :

e1. Start – Pos 1 : 15 Menit

e2. Pos 1 – pos 2 : 10 Menit

e3. Pos 2 – Pos 3 : 20 Menit

e4. Pos 3 – Finish : 10 Menit

Maka Untuk Menentukan Lama Perjalanan adalah :

( a x c ) + ( d1 + d2 + d3 ) + ( e1 + e2 + e3 + e4 )

(10x10) + ( 5 + 5 + 7 ) + ( 15 + 10 + 20 + 10 ) =

100 + 17 + 55 = 172 menit

172 menit / 60 = 2.86 jam atau jika dibulatkan menjadi 3 jam

Maka Jika dimulai Jam 8 .00 Maka diperkiraksan selesai jam 11.00

No

Nomor Sangga

Start

POS 1

POS 2

POS 3

Finish

Dtg

Brkt

Dtg

Brkt

Dtg

Brkt

1

1

8.20

8.35

8.40

8.50

8.55

9.15

9.22

9.32

2

2

8.30

8.45

8.50

9.00

9.05

9.25

9.32

9.42

3

3

8.40

8.55

9.00

9.10

9.15

9.35

9.42

9.52

4

4

8.50

9.05

9.10

9.20

9.25

9.45

9.52

10.02

5

5

9.00

9.15

9.20

9.30

9.35

9.55

10.02

10.12

6

6

9.10

9.25

9.30

9.40

9.45

10.05

10.12

10.22

7

7

9.20

9.35

9.40

9.50

9.55

10.15

10.22

10.32

8

8

9.30

9.45

9.50

10.00

10.05

10.25

10.32

10.42

9

9

9.40

9.55

10.00

10.10

10.15

10.35

10.42

10.52

10

10

9.50

10.05

10.10

10.20

10.25

10.45

10.52

11.02